Utusan PBB Sambangi Xinjiang di Bawah Pengawasan China

Selasa, 24 Mei 2022 - 15:23 WIB
"Jika tim PBB tidak dapat memiliki akses tak terbatas di Xinjiang, saya tidak akan menerima apa yang disebut laporan mereka," imbuhnya.

Warga Uighur lainnya, Jevlan Shirememet, meminta Bachelet untuk membantunya menghubungi ibunya yang sudah empat tahun tidak dia temui.

Wanita berusia 31 tahun yang berbasis di Turki, dari provinsi utara mencapai dekat perbatasan dengan Kazakhstan, juga mengatakan dia berharap Bachelet akan menjelajah lebih jauh dari rencana perjalanannya.

"Saya tidak tahu mengapa dia tidak bisa mengunjungi tempat-tempat ini," katanya kepada AFP.

Ibu kota regional Urumqi adalah rumah bagi banyak lembaga pemerintah yang diyakini berada di balik kampanye di seluruh provinsi yang digambarkan China sebagai tindakan keras terhadap ekstremisme agama.

Kota berpenduduk empat juta ini memiliki komunitas Uighur yang cukup besar dan merupakan lokasi bentrokan etnis yang mematikan pada tahun 2009 serta dua serangan pada tahun 2014.



Sedangkan Kashgar, rumah bagi 700.000 orang, terletak di jantung Uighur di Xinjiang selatan.

Sebuah kota Jalur Sutra kuno, telah menjadi target utama tindakan keras Beijing, kata para peneliti dan aktivis, dengan pihak berwenang dituduh membekap pusat budaya itu dengan selimut keamanan berteknologi tinggi sambil melibas rumah-rumah Uighur dan situs-situs keagamaan.

Pinggiran kedua kota dipenuhi dengan apa yang diyakini sebagai kamp penahanan, bagian dari jaringan luas fasilitas yang baru dibangun yang membentang di seluruh provinsi terpencil.
Dapatkan berita terbaru, follow WhatsApp Channel SINDOnews sekarang juga!
Halaman :
tulis komentar anda
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More