Presenter Perempuan Afghanistan Melawan Taliban, Tolak Menutup Wajah Saat Siaran
Sabtu, 21 Mei 2022 - 21:47 WIB
Seorang presenter perempuan mengatakan perintah Taliban seperti ini telah menyebabkan banyak jurnalis perempuan meninggalkan Afghanistan sejak kelompok Islam garis keras itu kembali berkuasa.
"Perintah terbaru mereka telah menghancurkan hati para presenter perempuan dan banyak yang sekarang berpikir mereka tidak memiliki masa depan di negara ini," katanya, meminta untuk tidak disebutkan namanya.
"Saya berpikir untuk meninggalkan negara ini. Keputusan seperti ini akan memaksa banyak profesional untuk pergi," imbuhnya.
Juru bicara wakil Kementerian Promosi Kebajikan dan Pencegahan, Mohammad Sadeq Akif Mohajir, mengatakan para presenter perempuan itu melanggar arahan Taliban.
"Jika mereka tidak mematuhi kami akan berbicara dengan manajer dan wali dari presenter," katanya kepada AFP.
"Siapa pun yang hidup di bawah sistem dan pemerintahan tertentu harus mematuhi hukum dan aturan sistem itu, jadi mereka harus menjalankan perintah itu," tegasnya.
Taliban telah menuntut agar pegawai pemerintah perempuan dipecat jika mereka gagal mengikuti aturan berpakaian yang baru.
Laki-laki yang bekerja di pemerintahan juga berisiko diskors jika istri atau anak perempuan mereka tidak patuh.
"Perintah terbaru mereka telah menghancurkan hati para presenter perempuan dan banyak yang sekarang berpikir mereka tidak memiliki masa depan di negara ini," katanya, meminta untuk tidak disebutkan namanya.
"Saya berpikir untuk meninggalkan negara ini. Keputusan seperti ini akan memaksa banyak profesional untuk pergi," imbuhnya.
Juru bicara wakil Kementerian Promosi Kebajikan dan Pencegahan, Mohammad Sadeq Akif Mohajir, mengatakan para presenter perempuan itu melanggar arahan Taliban.
"Jika mereka tidak mematuhi kami akan berbicara dengan manajer dan wali dari presenter," katanya kepada AFP.
"Siapa pun yang hidup di bawah sistem dan pemerintahan tertentu harus mematuhi hukum dan aturan sistem itu, jadi mereka harus menjalankan perintah itu," tegasnya.
Taliban telah menuntut agar pegawai pemerintah perempuan dipecat jika mereka gagal mengikuti aturan berpakaian yang baru.
Laki-laki yang bekerja di pemerintahan juga berisiko diskors jika istri atau anak perempuan mereka tidak patuh.
tulis komentar anda