Beda dengan Klaim Putin, AS Sebut Rusia Tak Ingin Gabung NATO

Jum'at, 20 Mei 2022 - 20:33 WIB
Amerika Serikat sebut Rusia tak ingin gabung NATO sejak 1990-an. Itu beda dengan klaim Presiden Rusia Vladimir Putin bahwa upaya gabung NATO dihalangi Barat. Foto/REUTERS
WASHINGTON - Rusia memutuskan tidak ingin bergabung dengan NATO pada 1990-an, meskipun orang-orang membicarakannya. Demikian disampaikan Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS) Antony Blinken.

Pernyataan Biden ini disampaikan kepada pembawa acara televisi Amerika, Stephen Colbert, pada hari Kamis.

Pernyataan itu berbeda dengan klaim para pejabat Rusia, termasuk Presiden Vladimir Putin, bahwa upaya negara mereka untuk bergabung dengan blok itu dihalangi oleh Barat.

Blinken muncul di "The Late Show" CBS untuk berbicara tentang kebijakan AS tentang Rusia dan alasan Washington percaya bahwa Putin bekerja melawan tujuannya sendiri dengan menyerang Ukraina.

“Dia ingin mencegah NATO menjadi lebih besar dengan Ukraina. Sekarang sebenarnya dengan Finlandia dan dengan Swedia,” kata Blinken, mengacu pada aplikasi keanggotaan yang dikirim kedua negara Nordik ke NATO minggu ini.



Colbert mengutip pendapat Paus Fransiskus bahwa ekspansi NATO di Eropa sebagian menjadi penyebab krisis di Ukraina, tetapi diplomat top Amerika itu mengatakan bukan itu masalahnya.



“NATO adalah aliansi pertahanan,” dia meyakinkan. “Itu tidak memiliki niat agresif terhadap Rusia. Itu tidak pernah menyerang Rusia; itu tidak akan menyerang Rusia. Itu tidak bermaksud untuk menyerang Rusia.”

Pembawa acara televisi itu kemudian menyodorkan apa yang disebutnya "ide gila" bahwa Rusia kemudian harus diizinkan untuk bergabung dengan NATO juga. Untuk itu, Blinken mengatakan; "Pada tahun 1990-an itu sebenarnya sesuatu yang dibicarakan orang."
Dapatkan berita terbaru, follow WhatsApp Channel SINDOnews sekarang juga!
Halaman :
tulis komentar anda
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More