AS Ingin Persenjatai Ukraina Rudal Canggih yang Bisa Tenggelamkan Kapal Perang Rusia
Jum'at, 20 Mei 2022 - 17:34 WIB
Dua pejabat AS mengatakan Amerika Serikat sedang mengerjakan solusi potensial yang termasuk menarik peluncur dari kapal AS. Kedua rudal itu menelan biaya sekitar USD1,5 juta per putaran, menurut para ahli dan eksekutif industri.
Kementerian Pertahanan Inggris mengatakan sekitar 20 kapal Angkatan Laut Rusia, termasuk kapal selam, berada di zona operasional Laut Hitam.
Bryan Clark, seorang ahli Angkatan Laut di Hudson Institute, mengatakan 12 hingga 24 rudal anti-kapal seperti Harpoon dengan jangkauan lebih dari 100 km akan cukup untuk mengancam kapal-kapal Rusia dan dapat meyakinkan Moskow untuk mencabut blokade.
"Jika [Presiden Rusia Vladimir] Putin tetap bertahan, Ukraina bisa mengambil kapal terbesar Rusia, karena mereka tidak punya tempat untuk bersembunyi di Laut Hitam," kata Clark, seperti dikutip Reuters, Jumat (20/5/2022).
Rusia telah menderita kerugian di laut, terutama tenggelamnya kapal penjelajah Moskva, kapal utama armada Laut Hitam-nya.
Para pejabat dan sumber Kongres AS mengatakan beberapa negara sejatinya bersedia mengirim Harpoon ke Ukraina. Tetapi tidak ada yang ingin menjadi negara pertama atau satu-satunya yang melakukannya, karena takut akan pembalasan dari Rusia jika sebuah kapal perang Moskow ditenggelamkan dengan Harpoon.
Pejabat itu mengatakan satu negara sedang mempertimbangkan untuk menjadi yang pertama memasok rudal ke Ukraina. "Begitu negara yang berperlengkapan lengkap, itu berkomitmen untuk mengirim Harpoon, negara lain mungkin akan mengikuti," kata pejabat tersebut.
Naval Strike Missile (NSM) dapat diluncurkan dari pantai Ukraina dan memiliki jangkauan 250 km. Ini juga membutuhkan waktu kurang dari 14 hari pelatihan untuk beroperasi.
Sumber pemerintah AS mengatakan NSM dipandang kurang sulit secara logistik daripada Harpoon, karena sekutu NATO dapat meminjamkan peluncur darat mobile yang tersedia, dan hulu ledak dari Norwegia.
Dua pejabat AS dan sumber Kongres mengatakan Amerika Serikat sedang berusaha mencari cara bagi Ukraina untuk mendapatkan NSM dan peluncur dari sekutu Eropa.
Kementerian Pertahanan Inggris mengatakan sekitar 20 kapal Angkatan Laut Rusia, termasuk kapal selam, berada di zona operasional Laut Hitam.
Bryan Clark, seorang ahli Angkatan Laut di Hudson Institute, mengatakan 12 hingga 24 rudal anti-kapal seperti Harpoon dengan jangkauan lebih dari 100 km akan cukup untuk mengancam kapal-kapal Rusia dan dapat meyakinkan Moskow untuk mencabut blokade.
"Jika [Presiden Rusia Vladimir] Putin tetap bertahan, Ukraina bisa mengambil kapal terbesar Rusia, karena mereka tidak punya tempat untuk bersembunyi di Laut Hitam," kata Clark, seperti dikutip Reuters, Jumat (20/5/2022).
Rusia telah menderita kerugian di laut, terutama tenggelamnya kapal penjelajah Moskva, kapal utama armada Laut Hitam-nya.
Para pejabat dan sumber Kongres AS mengatakan beberapa negara sejatinya bersedia mengirim Harpoon ke Ukraina. Tetapi tidak ada yang ingin menjadi negara pertama atau satu-satunya yang melakukannya, karena takut akan pembalasan dari Rusia jika sebuah kapal perang Moskow ditenggelamkan dengan Harpoon.
Pejabat itu mengatakan satu negara sedang mempertimbangkan untuk menjadi yang pertama memasok rudal ke Ukraina. "Begitu negara yang berperlengkapan lengkap, itu berkomitmen untuk mengirim Harpoon, negara lain mungkin akan mengikuti," kata pejabat tersebut.
Naval Strike Missile (NSM) dapat diluncurkan dari pantai Ukraina dan memiliki jangkauan 250 km. Ini juga membutuhkan waktu kurang dari 14 hari pelatihan untuk beroperasi.
Sumber pemerintah AS mengatakan NSM dipandang kurang sulit secara logistik daripada Harpoon, karena sekutu NATO dapat meminjamkan peluncur darat mobile yang tersedia, dan hulu ledak dari Norwegia.
Dua pejabat AS dan sumber Kongres mengatakan Amerika Serikat sedang berusaha mencari cara bagi Ukraina untuk mendapatkan NSM dan peluncur dari sekutu Eropa.
tulis komentar anda