AS Ingin Persenjatai Ukraina Rudal Canggih yang Bisa Tenggelamkan Kapal Perang Rusia
Jum'at, 20 Mei 2022 - 17:34 WIB
WASHINGTON - Amerika Serikat (AS) berencana untuk memasok Ukraina dengan rudal anti-kapal canggih guna membantu mengalahkan blokade Angkatan Laut Rusia .
Rencana itu diungkap para pejabat Washington di tengah kekhawatiran senjata yang dapat menenggelamkan kapal perang Rusia itu akan meningkatkan konflik.
Ukraina tidak merahasiakan bahwa mereka menginginkan senjata AS yang lebih canggih di luar pasokan artileri, rudal Javelin dan Stinger, dan senjata lainnya saat ini.
Daftar permintaan Kiev, misalnya, termasuk rudal yang dapat mendorong Angkatan Laut Rusia menjauh dari pelabuhan Laut Hitam-nya, memungkinkan dimulainya kembali pengiriman biji-bijian dan produk pertanian lainnya ke seluruh dunia.
Pejabat AS saat ini, mantan, dan sumber Kongres telah mengutip hambatan untuk mengirim senjata jarak jauh yang lebih kuat ke Ukraina—yang mencakup persyaratan pelatihan yang panjang, kesulitan memelihara peralatan, atau kekhawatiran persenjataan AS dapat direbut pasukan Moskow—, di samping ketakutan akan eskalasi.
Tetapi tiga pejabat AS dan dua sumber Kongres mengatakan dua jenis rudal anti-kapal yang kuat, Harpoon yang dibuat oleh Boeing dan Naval Strike Missile yang dibuat oleh Kongsberg dan Raytheon Technologies, sedang dalam pertimbangan aktif untuk pengiriman langsung ke Ukraina, atau melalui transfer dari sekutu Eropa yang memiliki rudal.
Pada bulan April, Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengimbau Portugal untuk menyediakan Harpoon kepada militer Kiev. Misil itu memiliki jangkauan hingga hampir 300 km.
Tetapi ada beberapa masalah yang membuat Ukraina tidak dapat menerima rudal tersebut. Pertama, ketersediaan platform yang terbatas untuk meluncurkan Harpoon dari pantai— solusi yang secara teknis menantang menurut beberapa pejabat—karena sebagian besar merupakan rudal berbasis laut.
Rencana itu diungkap para pejabat Washington di tengah kekhawatiran senjata yang dapat menenggelamkan kapal perang Rusia itu akan meningkatkan konflik.
Ukraina tidak merahasiakan bahwa mereka menginginkan senjata AS yang lebih canggih di luar pasokan artileri, rudal Javelin dan Stinger, dan senjata lainnya saat ini.
Daftar permintaan Kiev, misalnya, termasuk rudal yang dapat mendorong Angkatan Laut Rusia menjauh dari pelabuhan Laut Hitam-nya, memungkinkan dimulainya kembali pengiriman biji-bijian dan produk pertanian lainnya ke seluruh dunia.
Pejabat AS saat ini, mantan, dan sumber Kongres telah mengutip hambatan untuk mengirim senjata jarak jauh yang lebih kuat ke Ukraina—yang mencakup persyaratan pelatihan yang panjang, kesulitan memelihara peralatan, atau kekhawatiran persenjataan AS dapat direbut pasukan Moskow—, di samping ketakutan akan eskalasi.
Tetapi tiga pejabat AS dan dua sumber Kongres mengatakan dua jenis rudal anti-kapal yang kuat, Harpoon yang dibuat oleh Boeing dan Naval Strike Missile yang dibuat oleh Kongsberg dan Raytheon Technologies, sedang dalam pertimbangan aktif untuk pengiriman langsung ke Ukraina, atau melalui transfer dari sekutu Eropa yang memiliki rudal.
Pada bulan April, Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengimbau Portugal untuk menyediakan Harpoon kepada militer Kiev. Misil itu memiliki jangkauan hingga hampir 300 km.
Tetapi ada beberapa masalah yang membuat Ukraina tidak dapat menerima rudal tersebut. Pertama, ketersediaan platform yang terbatas untuk meluncurkan Harpoon dari pantai— solusi yang secara teknis menantang menurut beberapa pejabat—karena sebagian besar merupakan rudal berbasis laut.
tulis komentar anda