Israel Sangkal Pasok Sistem Rudal Canggih Blue Spear ke Ukraina
Senin, 16 Mei 2022 - 14:15 WIB
TEL AVIV - Kementerian Pertahanan Israel membantah laporan bahwa pihaknya telah menyetujui permintaan Estonia untuk memasok Ukraina dengan sistem rudal canggih Blue Spear (5G SSM).
Bantahan itu sebagai respons atas laporan jurnalis Ukraina, Rostyslav Demchuk, pada Jumat bahwa Estonia—yang membeli sistem Blue Spear dalam jumlah yang tidak ditentukan dari pabrikannya Israel Aerospace Industries (IAI) pada Oktober 2021—meminta izin Israel untuk mentransfer salah satu sistem rudal itu ke Angkatan Bersenjata Ukraina untuk melawan invasi Rusia.
Demchuk mengeklaim bahwa Israel memenuhi permintaan negara Baltik itu.
Namun, menurut laporan Jerusalem Post pada Minggu (15/5/2022), baik Estonia maupun Israel membantah klaim jurnalis tersebut.
Sistem rudal Blue Spear adalah salah satu sistem rudal anti-kapal paling canggih di dunia, memungkinkannya untuk diluncurkan dari platform berbasis darat dengan penerbangan dengan kecepatan subsonik tinggi.
Laporan jurnalis Ukraina yang dianggap palsu itu datang menyusul laporan Ha'aretz dari awal Mei yang menyatakan Israel condong ke arah memperluas bantuannya ke Ukraina, termasuk mengirim bantuan militer.
Peningkatan bantuan akan menjadi "langkah substansial" dibandingkan dengan apa yang telah disediakan Israel, dan akan lebih simbolis. "Dan tidak termasuk pasokan dalam jumlah besar karena bantuan yang sudah diberikan oleh AS dan negara-negara Eropa," tulis media Israel tersebut.
Israel telah berusaha untuk mencapai keseimbangan antara Rusia dan Ukraina, tetapi Ha'aretz mengutip sumber yang mengatakan Amerika Serikat dan beberapa negara Eropa mengharapkan Israel untuk mengambil sikap yang lebih jelas mengenai pihak mana ia berada dan untuk mendukung keputusannya dengan tindakan, bukan hanya pernyataan.
Bantahan itu sebagai respons atas laporan jurnalis Ukraina, Rostyslav Demchuk, pada Jumat bahwa Estonia—yang membeli sistem Blue Spear dalam jumlah yang tidak ditentukan dari pabrikannya Israel Aerospace Industries (IAI) pada Oktober 2021—meminta izin Israel untuk mentransfer salah satu sistem rudal itu ke Angkatan Bersenjata Ukraina untuk melawan invasi Rusia.
Demchuk mengeklaim bahwa Israel memenuhi permintaan negara Baltik itu.
Namun, menurut laporan Jerusalem Post pada Minggu (15/5/2022), baik Estonia maupun Israel membantah klaim jurnalis tersebut.
Sistem rudal Blue Spear adalah salah satu sistem rudal anti-kapal paling canggih di dunia, memungkinkannya untuk diluncurkan dari platform berbasis darat dengan penerbangan dengan kecepatan subsonik tinggi.
Laporan jurnalis Ukraina yang dianggap palsu itu datang menyusul laporan Ha'aretz dari awal Mei yang menyatakan Israel condong ke arah memperluas bantuannya ke Ukraina, termasuk mengirim bantuan militer.
Peningkatan bantuan akan menjadi "langkah substansial" dibandingkan dengan apa yang telah disediakan Israel, dan akan lebih simbolis. "Dan tidak termasuk pasokan dalam jumlah besar karena bantuan yang sudah diberikan oleh AS dan negara-negara Eropa," tulis media Israel tersebut.
Israel telah berusaha untuk mencapai keseimbangan antara Rusia dan Ukraina, tetapi Ha'aretz mengutip sumber yang mengatakan Amerika Serikat dan beberapa negara Eropa mengharapkan Israel untuk mengambil sikap yang lebih jelas mengenai pihak mana ia berada dan untuk mendukung keputusannya dengan tindakan, bukan hanya pernyataan.
(min)
tulis komentar anda