Putin: Barat Siap Korbankan Dunia untuk Raih Dominasi Global
Jum'at, 13 Mei 2022 - 02:48 WIB
“Prospek ke depan tidak bagus. Jika lebih banyak yang tidak dilakukan untuk mendukung masyarakat pedesaan, skala kehancuran dalam hal kelaparan dan kehilangan mata pencaharian akan mengerikan,” kata laporan GNAFC, seperti dikutip dari Reuters.
Ke depan, laporan itu mengatakan invasi Rusia ke Ukraina, kedua negara adalah produsen pangan utama, menimbulkan risiko serius bagi ketahanan pangan global, terutama di negara-negara krisis pangan termasuk Afghanistan, Ethiopia, Haiti, Somalia, Sudan Selatan, Suriah dan Yaman.
Pada tahun 2021, Somalia mendapat lebih dari 90% gandumnya dari Rusia dan Ukraina, Republik Demokratik Kongo menerima 80%, sementara Madagaskar mengimpor 70% makanan pokok dari kedua negara.
“Negara-negara yang sudah menghadapi tingkat kelaparan akut yang tinggi sangat rentan terhadap (perang) karena ketergantungan mereka yang tinggi pada impor makanan dan kerentanan (mereka) terhadap guncangan harga pangan global,” kata laporan itu.
Ke depan, laporan itu mengatakan invasi Rusia ke Ukraina, kedua negara adalah produsen pangan utama, menimbulkan risiko serius bagi ketahanan pangan global, terutama di negara-negara krisis pangan termasuk Afghanistan, Ethiopia, Haiti, Somalia, Sudan Selatan, Suriah dan Yaman.
Pada tahun 2021, Somalia mendapat lebih dari 90% gandumnya dari Rusia dan Ukraina, Republik Demokratik Kongo menerima 80%, sementara Madagaskar mengimpor 70% makanan pokok dari kedua negara.
“Negara-negara yang sudah menghadapi tingkat kelaparan akut yang tinggi sangat rentan terhadap (perang) karena ketergantungan mereka yang tinggi pada impor makanan dan kerentanan (mereka) terhadap guncangan harga pangan global,” kata laporan itu.
(esn)
Lihat Juga :
tulis komentar anda