Ferdinand Marcos Jr Menang Pemilu Filipina, Rakyat Terpecah
Selasa, 10 Mei 2022 - 10:24 WIB
Menurut Karapatan, kemenangan Marcos dibangun di atas kebohongan dan disinformasi "untuk menghilangkan bau citra menjijikkan Marcos".
"Marcos Jr belum secara terbuka mengakui kejahatan ayah dan peran keluarganya, sebagai penerima manfaat langsung," ujar pernyataan Karapatan.
"Marcos Jr terus meludahi kuburan dan penderitaan yang dialami semua korban darurat militer Marcos dengan berpura-pura tidak tahu tentang banyak kekejaman yang terdokumentasi," tegas Karapatan.
Marcos yang menghindari debat dan wawancara selama kampanye, baru-baru ini memuji ayahnya sebagai seorang jenius dan negarawan, tetapi juga kesal dengan pertanyaan tentang era darurat militer.
Saat penghitungan suara menunjukkan sejauh mana kemenangan Marcos, Robredo mengatakan kepada para pendukungnya untuk melanjutkan perjuangan mereka demi kebenaran hingga pemilu berikutnya.
"Butuh waktu untuk membangun struktur kebohongan. Kita punya waktu dan kesempatan untuk melawan dan membongkar ini," ungkap Karapatan.
Marcos memberikan sedikit petunjuk tentang jejak kampanye tentang seperti apa agenda kebijakannya, tetapi secara luas diperkirakan akan mengikuti Presiden Rodrigo Duterte, yang menargetkan pekerjaan infrastruktur besar, hubungan dekat dengan China dan pertumbuhan yang kuat.
Gaya kepemimpinan Duterte yang keras membuatnya mendapat dukungan besar.
Profesor ilmu politik Aries Arugay mengatakan banyak yang harus dilakukan Marcos untuk membuktikan bahwa dia tulus tentang persatuan.
"Polarisasi ini akan tetap terjadi," papar dia.
"Marcos Jr belum secara terbuka mengakui kejahatan ayah dan peran keluarganya, sebagai penerima manfaat langsung," ujar pernyataan Karapatan.
"Marcos Jr terus meludahi kuburan dan penderitaan yang dialami semua korban darurat militer Marcos dengan berpura-pura tidak tahu tentang banyak kekejaman yang terdokumentasi," tegas Karapatan.
Marcos yang menghindari debat dan wawancara selama kampanye, baru-baru ini memuji ayahnya sebagai seorang jenius dan negarawan, tetapi juga kesal dengan pertanyaan tentang era darurat militer.
Saat penghitungan suara menunjukkan sejauh mana kemenangan Marcos, Robredo mengatakan kepada para pendukungnya untuk melanjutkan perjuangan mereka demi kebenaran hingga pemilu berikutnya.
"Butuh waktu untuk membangun struktur kebohongan. Kita punya waktu dan kesempatan untuk melawan dan membongkar ini," ungkap Karapatan.
Marcos memberikan sedikit petunjuk tentang jejak kampanye tentang seperti apa agenda kebijakannya, tetapi secara luas diperkirakan akan mengikuti Presiden Rodrigo Duterte, yang menargetkan pekerjaan infrastruktur besar, hubungan dekat dengan China dan pertumbuhan yang kuat.
Gaya kepemimpinan Duterte yang keras membuatnya mendapat dukungan besar.
Profesor ilmu politik Aries Arugay mengatakan banyak yang harus dilakukan Marcos untuk membuktikan bahwa dia tulus tentang persatuan.
"Polarisasi ini akan tetap terjadi," papar dia.
tulis komentar anda