Mantan Presiden Brasil Lula: Zelensky Turut Bersalah atas Perang Ukraina
Kamis, 05 Mei 2022 - 11:01 WIB
SAO PAULO - Calon presiden (capres) unggulan Brasil Luiz Inacio Lula da Silva mengatakan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky dan Presiden Rusia Vladimir Putin memikul tanggung jawab yang sama atas perang di Ukraina.
Sikap itu menempatkan tokoh kiri tersebut bertentangan dengan kekuatan Barat.
“Saya melihat presiden Ukraina, berbicara di televisi, mendapat tepuk tangan meriah dari semua anggota parlemen (Eropa),” ujar Lula, presiden Brasil dari 2003 hingga 2010.
Dia mengatakan kepada majalah Time, yang menerbitkan cerita pada Rabu tentang upayanya maju lagi sebagai calon presiden dalam pemilu melawan Presiden sayap kanan Jair Bolsonaro.
"Orang ini (Zelensky) bertanggung jawab seperti Putin atas perang," papar dia.
Pernyataan itu kemungkinan akan memicu perhatian di Amerika Serikat (AS) dan Eropa, yang memasok dukungan militer ke Ukraina dan telah memukul Rusia dengan sanksi hukuman atas invasi yang secara luas dilihat di Barat sebagai tindakan agresi Rusia yang tidak beralasan.
Lula (76) mengatakan Zelensky seharusnya menyerah pada penolakan Rusia terhadap langkah Ukraina bergabung dengan NATO dan mengadakan negosiasi dengan Putin untuk menghindari konflik.
Merujuk ketenaran Zelensky sebagai aktor dan komedian, dia menambahkan, “Kita harus melakukan percakapan yang serius. OK, Anda adalah seorang komedian yang baik. Tapi jangan biarkan kami berperang agar Anda muncul di televisi.”
Dia juga mengkritik Presiden AS Joe Biden. “Biden bisa saja naik pesawat ke Moskow untuk berbicara dengan Putin. Ini adalah sikap yang Anda harapkan dari seorang pemimpin,” papar dia.
Lula yang memimpin Bolsonaro dalam jajak pendapat untuk pemilu Oktober adalah pemain kunci di panggung internasional selama dua masa jabatannya sebagai presiden, membangun pengaruh diplomatik Brasil.
Menggambarkan dirinya sebagai pembangun jembatan, dia mempertahankan hubungan persahabatan dengan rekan-rekan yang berbeda seperti George W Bush dari AS dan Hugo Chavez dari Venezuela atau Mahmoud Ahmadinejad dari Iran.
Lihat Juga: Eks Analis CIA Sebut Biden Mirip Pelaku Bom Bunuh Diri, Wariskan Perang Besar pada Trump
Sikap itu menempatkan tokoh kiri tersebut bertentangan dengan kekuatan Barat.
“Saya melihat presiden Ukraina, berbicara di televisi, mendapat tepuk tangan meriah dari semua anggota parlemen (Eropa),” ujar Lula, presiden Brasil dari 2003 hingga 2010.
Dia mengatakan kepada majalah Time, yang menerbitkan cerita pada Rabu tentang upayanya maju lagi sebagai calon presiden dalam pemilu melawan Presiden sayap kanan Jair Bolsonaro.
"Orang ini (Zelensky) bertanggung jawab seperti Putin atas perang," papar dia.
Pernyataan itu kemungkinan akan memicu perhatian di Amerika Serikat (AS) dan Eropa, yang memasok dukungan militer ke Ukraina dan telah memukul Rusia dengan sanksi hukuman atas invasi yang secara luas dilihat di Barat sebagai tindakan agresi Rusia yang tidak beralasan.
Lula (76) mengatakan Zelensky seharusnya menyerah pada penolakan Rusia terhadap langkah Ukraina bergabung dengan NATO dan mengadakan negosiasi dengan Putin untuk menghindari konflik.
Merujuk ketenaran Zelensky sebagai aktor dan komedian, dia menambahkan, “Kita harus melakukan percakapan yang serius. OK, Anda adalah seorang komedian yang baik. Tapi jangan biarkan kami berperang agar Anda muncul di televisi.”
Dia juga mengkritik Presiden AS Joe Biden. “Biden bisa saja naik pesawat ke Moskow untuk berbicara dengan Putin. Ini adalah sikap yang Anda harapkan dari seorang pemimpin,” papar dia.
Lula yang memimpin Bolsonaro dalam jajak pendapat untuk pemilu Oktober adalah pemain kunci di panggung internasional selama dua masa jabatannya sebagai presiden, membangun pengaruh diplomatik Brasil.
Menggambarkan dirinya sebagai pembangun jembatan, dia mempertahankan hubungan persahabatan dengan rekan-rekan yang berbeda seperti George W Bush dari AS dan Hugo Chavez dari Venezuela atau Mahmoud Ahmadinejad dari Iran.
Lihat Juga: Eks Analis CIA Sebut Biden Mirip Pelaku Bom Bunuh Diri, Wariskan Perang Besar pada Trump
(sya)
tulis komentar anda