Inggris: Putin Dapat Deklarasikan Perang Dunia III 9 Mei Nanti
Sabtu, 30 April 2022 - 06:25 WIB
Hari Kemenangan atau Victory Day di Rusia, yang diadakan pada tanggal 9 Mei, adalah hari libur umum terbesar di negara itu dan simbol kebanggaan nasional.
Tahun lalu, lebih dari 12.000 tentara, 190 perangkat keras dan 80 pesawat militer dipajang untuk parade tersebut.
Kekhawatiran telah muncul bahwa Putin mungkin mencoba menggunakan perayaan itu untuk meluncurkan serangan skala luas dan memobilisasi lebih banyak pasukan.
Menurut intelijen dari Staf Umum Angkatan Bersenjata Ukraina, komando Rusia dilaporkan telah memberi tahu tentara mereka bahwa perang di Ukraina harus berakhir tepat pada waktunya untuk parade.
Awal pekan ini, Putin dan pejabatnya berulang kali membuat klaim bahwa mereka akan menggunakan kekuatan nuklir terhadap mereka yang terus mendukung Ukraina.
Berbicara kepada wartawan di St Petersburg, Putin mengatakan: “Jika seseorang berniat untuk ikut campur dalam apa yang terjadi dari luar, mereka harus tahu bahwa itu merupakan ancaman strategis yang tidak dapat diterima ke Rusia."
“Kami memiliki semua senjata yang kami butuhkan untuk ini. Tidak ada orang lain yang bisa membual tentang senjata ini, dan kami tidak akan membual tentangnya. Tapi kami akan menggunakannya," kata Putin, mengacu pada rudal balistik antarbenua RS-28 Sarmat yang bisa membawa 15 hulu ledak nuklir dalam sekali tembak.
“Mereka harus tahu bahwa respons kita terhadap serangan balasan akan secepat kilat," imbuh Putin.
Rusia meluncurkan perang di Ukraina pada 24 Februari, meski mereka mendefinisikannya sebagai "operasi militer khusus" bukan agresi atau invasi.
Pasukan Moskow telah mundur dari Ibu Kota Ukraina, Kiev, dengan dalih fokus untuk membebaskan wilayah Donbass di Ukraina timur. Ribuan orang telah tewas dalam perang tersebut dan banyak lainnya mengungsi.
Tahun lalu, lebih dari 12.000 tentara, 190 perangkat keras dan 80 pesawat militer dipajang untuk parade tersebut.
Kekhawatiran telah muncul bahwa Putin mungkin mencoba menggunakan perayaan itu untuk meluncurkan serangan skala luas dan memobilisasi lebih banyak pasukan.
Menurut intelijen dari Staf Umum Angkatan Bersenjata Ukraina, komando Rusia dilaporkan telah memberi tahu tentara mereka bahwa perang di Ukraina harus berakhir tepat pada waktunya untuk parade.
Awal pekan ini, Putin dan pejabatnya berulang kali membuat klaim bahwa mereka akan menggunakan kekuatan nuklir terhadap mereka yang terus mendukung Ukraina.
Berbicara kepada wartawan di St Petersburg, Putin mengatakan: “Jika seseorang berniat untuk ikut campur dalam apa yang terjadi dari luar, mereka harus tahu bahwa itu merupakan ancaman strategis yang tidak dapat diterima ke Rusia."
“Kami memiliki semua senjata yang kami butuhkan untuk ini. Tidak ada orang lain yang bisa membual tentang senjata ini, dan kami tidak akan membual tentangnya. Tapi kami akan menggunakannya," kata Putin, mengacu pada rudal balistik antarbenua RS-28 Sarmat yang bisa membawa 15 hulu ledak nuklir dalam sekali tembak.
“Mereka harus tahu bahwa respons kita terhadap serangan balasan akan secepat kilat," imbuh Putin.
Rusia meluncurkan perang di Ukraina pada 24 Februari, meski mereka mendefinisikannya sebagai "operasi militer khusus" bukan agresi atau invasi.
Pasukan Moskow telah mundur dari Ibu Kota Ukraina, Kiev, dengan dalih fokus untuk membebaskan wilayah Donbass di Ukraina timur. Ribuan orang telah tewas dalam perang tersebut dan banyak lainnya mengungsi.
tulis komentar anda