Israel Tangkap dan Hancurkan Kapal 6 Nelayan Palestina di Lepas Pantai Gaza
Jum'at, 29 April 2022 - 02:32 WIB
GAZA - Pasukan Angkatan Laut Israel menahan 6 nelayan Palestina , Rabu (27/4/2022) dan menghancurkan kapal mereka. Insiden itu terjadi di lepas pantai Rafah, selatan Jalur Gaza yang diblokade, sebut laporan kantor berita Wafa.
“Kapal perang Israel menembaki sekelompok nelayan saat mereka berlayar ke utara laut Rafah, sebelum menangkap mereka dan menyita dua kapal mereka,” kata Zakaria Baker dari Union of Agricultural Work Committees (UAEC) di Gaza.
Dia menambahkan, para nelayan itu diinterogasi selama beberapa jam. Setelah itu, hanya dua nelayan, seorang ayah bersama putranya, yang dibebaskan oleh pasukan Israel. Hingga kini belum diketahui nasib nelayan Palestina lainnya.
Insiden ini terjadi setelah Angkatan Laut Israel menangkap tiga nelayan pada awal pekani in, juga di laut Rafah. “Kapal nelayan itu disita oleh Angkatan Laut dan ditarik ke pelabuhan Ashdod,” kata Baker kepada Anadolu Agency.
Seorang nelayan yang menyaksikan serangan itu mengatakan, Angkatan Laut Israel menyerang setiap perahu nelayan kecil sebelum menculik Awad Tareq Bakr dan saudaranya, Jabr, serta menyita perahu mereka.
Dia menambahkan bahwa kapal Angkatan Laut Israel menembakkan beberapa peluru tajam ke kapal nelayan saat berlayar hanya tiga mil laut dari pantai kota Gaza. Kapal angkatan laut Israel menembakan banyak peluru tajam ke kapal nelayan Palestina dan menyerang mereka dengan meriam air di dekat pantai kota Gaza.
Serangan tersebut merupakan bagian dari pelanggaran Israel yang sering terjadi terhadap warga Palestina, terutama para nelayan, petani, penggembala, dan pekerja di Jalur Gaza yang terkepung dan miskin, dan mengakibatkan puluhan korban, termasuk korban jiwa, di samping kerusakan harta benda yang parah dan penyitaan lahan. banyak perahu setelah menculik para nelayan.
Pada bulan Maret tahun lalu, 2021, Kementerian Dalam Negeri Palestina di Gaza mengatakan, ranjau Israel bertanggung jawab atas ledakan yang menyebabkan kematian tiga nelayan.
Saat ini, sekitar 4.000 warga Palestina bekerja di sektor perikanan di Gaza, menurut Kementerian Pertanian Palestina. Nelayan Palestina sering mengalami berbagai pelanggaran Israel, termasuk upaya untuk menenggelamkan kapal mereka saat di laut, menembaki mereka, serta mempersempit area penangkapan ikan untuk waktu yang lama.
“Kapal perang Israel menembaki sekelompok nelayan saat mereka berlayar ke utara laut Rafah, sebelum menangkap mereka dan menyita dua kapal mereka,” kata Zakaria Baker dari Union of Agricultural Work Committees (UAEC) di Gaza.
Dia menambahkan, para nelayan itu diinterogasi selama beberapa jam. Setelah itu, hanya dua nelayan, seorang ayah bersama putranya, yang dibebaskan oleh pasukan Israel. Hingga kini belum diketahui nasib nelayan Palestina lainnya.
Insiden ini terjadi setelah Angkatan Laut Israel menangkap tiga nelayan pada awal pekani in, juga di laut Rafah. “Kapal nelayan itu disita oleh Angkatan Laut dan ditarik ke pelabuhan Ashdod,” kata Baker kepada Anadolu Agency.
Seorang nelayan yang menyaksikan serangan itu mengatakan, Angkatan Laut Israel menyerang setiap perahu nelayan kecil sebelum menculik Awad Tareq Bakr dan saudaranya, Jabr, serta menyita perahu mereka.
Dia menambahkan bahwa kapal Angkatan Laut Israel menembakkan beberapa peluru tajam ke kapal nelayan saat berlayar hanya tiga mil laut dari pantai kota Gaza. Kapal angkatan laut Israel menembakan banyak peluru tajam ke kapal nelayan Palestina dan menyerang mereka dengan meriam air di dekat pantai kota Gaza.
Serangan tersebut merupakan bagian dari pelanggaran Israel yang sering terjadi terhadap warga Palestina, terutama para nelayan, petani, penggembala, dan pekerja di Jalur Gaza yang terkepung dan miskin, dan mengakibatkan puluhan korban, termasuk korban jiwa, di samping kerusakan harta benda yang parah dan penyitaan lahan. banyak perahu setelah menculik para nelayan.
Pada bulan Maret tahun lalu, 2021, Kementerian Dalam Negeri Palestina di Gaza mengatakan, ranjau Israel bertanggung jawab atas ledakan yang menyebabkan kematian tiga nelayan.
Saat ini, sekitar 4.000 warga Palestina bekerja di sektor perikanan di Gaza, menurut Kementerian Pertanian Palestina. Nelayan Palestina sering mengalami berbagai pelanggaran Israel, termasuk upaya untuk menenggelamkan kapal mereka saat di laut, menembaki mereka, serta mempersempit area penangkapan ikan untuk waktu yang lama.
(esn)
tulis komentar anda