Moskow: AS Berencana Tuduh Rusia Gunakan Senjata Pemusnah Massal di Ukraina
Sabtu, 23 April 2022 - 19:44 WIB
Kirillov mencatat pada pengarahan Kementerian Pertahanan bahwa sejak Maret negara-negara Barat telah secara teratur membuat pernyataan provokatif tentang kemungkinan Rusia menggunakan senjata pemusnah massal.
Kirillov juga mengecam pernyataan Direktur CIA William Burns sebagai tidak masuk akal tentang kemungkinan Rusia menggunakan senjata nuklir taktis di Ukraina. Menurutnya tidak mungkin menyembunyikan penggunaan senjata semacam itu mengingat tingkat modern peralatan teknis dari sistem internasional untuk pemantauan uji coba nuklir.
"Jika direktur CIA tidak memahami hal ini, maka dia tidak profesional atau dia disesatkan," cetus Kirillov.
Untuk menuduh Moskow sebagai pihak yang salah, kata Kementerian Pertahanan Rusia, Kiev juga secara serius mempertimbangkan untuk melakukan serangan rudal terhadap penyimpanan limbah radioaktif di bekas Pabrik Kimia Pridnestrovie di desa Kamenskoye, wilayah Dnepropetrovsk.
“Kementerian Pertahanan memiliki dokumen yang mengonfirmasi keadaan kritis fasilitas penyimpanan dan penyalahgunaan dana yang dialokasikan oleh Uni Eropa untuk pemeliharaan fasilitas tersebut,” pungkas Kirillov.
Kirillov juga mengecam pernyataan Direktur CIA William Burns sebagai tidak masuk akal tentang kemungkinan Rusia menggunakan senjata nuklir taktis di Ukraina. Menurutnya tidak mungkin menyembunyikan penggunaan senjata semacam itu mengingat tingkat modern peralatan teknis dari sistem internasional untuk pemantauan uji coba nuklir.
"Jika direktur CIA tidak memahami hal ini, maka dia tidak profesional atau dia disesatkan," cetus Kirillov.
Untuk menuduh Moskow sebagai pihak yang salah, kata Kementerian Pertahanan Rusia, Kiev juga secara serius mempertimbangkan untuk melakukan serangan rudal terhadap penyimpanan limbah radioaktif di bekas Pabrik Kimia Pridnestrovie di desa Kamenskoye, wilayah Dnepropetrovsk.
“Kementerian Pertahanan memiliki dokumen yang mengonfirmasi keadaan kritis fasilitas penyimpanan dan penyalahgunaan dana yang dialokasikan oleh Uni Eropa untuk pemeliharaan fasilitas tersebut,” pungkas Kirillov.
(ian)
Lihat Juga :
tulis komentar anda