Protes Cara Trump Atasi Demo Rasial, Pejabat Deplu AS Resign

Jum'at, 19 Juni 2020 - 16:15 WIB
Pada 3 Juni, Taylor mengirim pesan kepada timnya yang terdiri dari sekitar 60 pegawai Departemen Luar Negeri AS, mengakui bahwa setelah kematian Floyd hatinya hancur dan ia harus berkali-kali menyembuhkannya.

“Pembunuhan mengerikan George Floyd dan kematian baru-baru ini dari orang kulit hitam Amerika lainnya pada intinya telah mengguncang bangsa kita. Setiap kali kita menyaksikan peristiwa keji dan mematikan ini, kita diingatkan bahwa luka negara kita sangat dalam dan tetap tidak diobati,” tulis Taylor dalam catatannya, yang diperoleh The Washington Post.

“Untuk anggota tim kami yang terluka sekarang, ketahuilah bahwa kamu tidak sendirian. Anda dilihat, dikenali, didengar, dan didukung. Aku di sini bersamamu,” imbuhnya.

Gedung Putih mendapat kecaman keras setelah otoritas federal dengan paksa menyapu para demonstran damai yang memprotes kematian Floyd di Lafayette Square di seberang jalan dari Gedung Putih. Tindakan ini dilakukan untuk membuka jalan bagi Trump untuk berjalan beberapa ratus meter ke Gereja St. John yang ikonis, tempat ia mengangkat Alkitab dan berpose untuk foto-foto. Gedung Putih telah membantah para pengunjuk rasa telah diusir sehingga presiden bisa mengambil foto tersebut.
(ber)
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More