Persiapkan Masuknya Ekstrimis Yahudi, Pasukan Israel Kembali Serbu Masjid Al-Aqsa
Kamis, 21 April 2022 - 01:37 WIB
YERUSALEM - Pasukan keamanan Israel menyerbu Masjid al-Aqsa di Yerusalem untuk hari keempat secara berturut-turut pada hari Rabu (21/4/2022), untuk mempersiapkan masuknya ekstremis Yahudi dari "Temple Mount Faithful" ke situs suci umat Muslim itu.
Pasukan keamanan membersihkan masjid dan halaman sekitarnya dari jamaah Palestina , mendirikan pos pemeriksaan dan mencegah orang lain mendekati Masjid al-Aqsa seperti dikutip dari Al Araby, Kamis (21/4/2022).
Serangan Israel di tempat suci itu, yang terjadi selama bulan suci Ramadhan, telah melukai ratusan warga Palestina.
Dewan Keamanan PBB melakukan pertemuan mengenai serangan militer Israel pada hari Selasa sementara Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS) Antony Blinken menelepon Menteri Luar Negeri Israel Yair Lapid dan Presiden Palestina Mahmoud Abbas. Ia mendesak keduanya untuk mengakhiri siklus kekerasan.
Namun, kelompok sayap kanan Israel merencanakan provokasi lanjutan, dengan melakukan "Pawai Bendera", di mana puluhan bendera Israel akan ditampilkan secara mencolok. Aksi itu diperkirakan akan berlangsung pada Rabu sore di sekitar Kota Tua Yerusalem Timur Palestina yang diduduki.
Tensi kembali memanas dalam beberapa hari terakhir setelah polisi Israel memasuki kompleks Masjid al-Aqsa saat jamaah berkumpul untuk salat subuh.
Lebih dari 300 warga Palestina ditangkap dan sedikitnya 170 terluka ketika pasukan Israel melancarkan serangan di kompleks Masjid al-Aqsa di Yerusalem Timur yang diduduki sejak 15 April.
Kompleks seluas 14 hektar yang menampung Masjid al-Qibli dan Dome of the Rock. Pihak berwenang Israel mengatakan mereka memasuki kompleks untuk memfasilitasi kunjungan orang Yahudi sayap kanan ke tempat suci.
Pasukan keamanan membersihkan masjid dan halaman sekitarnya dari jamaah Palestina , mendirikan pos pemeriksaan dan mencegah orang lain mendekati Masjid al-Aqsa seperti dikutip dari Al Araby, Kamis (21/4/2022).
Serangan Israel di tempat suci itu, yang terjadi selama bulan suci Ramadhan, telah melukai ratusan warga Palestina.
Dewan Keamanan PBB melakukan pertemuan mengenai serangan militer Israel pada hari Selasa sementara Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS) Antony Blinken menelepon Menteri Luar Negeri Israel Yair Lapid dan Presiden Palestina Mahmoud Abbas. Ia mendesak keduanya untuk mengakhiri siklus kekerasan.
Namun, kelompok sayap kanan Israel merencanakan provokasi lanjutan, dengan melakukan "Pawai Bendera", di mana puluhan bendera Israel akan ditampilkan secara mencolok. Aksi itu diperkirakan akan berlangsung pada Rabu sore di sekitar Kota Tua Yerusalem Timur Palestina yang diduduki.
Tensi kembali memanas dalam beberapa hari terakhir setelah polisi Israel memasuki kompleks Masjid al-Aqsa saat jamaah berkumpul untuk salat subuh.
Lebih dari 300 warga Palestina ditangkap dan sedikitnya 170 terluka ketika pasukan Israel melancarkan serangan di kompleks Masjid al-Aqsa di Yerusalem Timur yang diduduki sejak 15 April.
Kompleks seluas 14 hektar yang menampung Masjid al-Qibli dan Dome of the Rock. Pihak berwenang Israel mengatakan mereka memasuki kompleks untuk memfasilitasi kunjungan orang Yahudi sayap kanan ke tempat suci.
(ian)
Lihat Juga :
tulis komentar anda