Turki Tiba-tiba Luncurkan Perang ke Irak, Jet Tempur dan Drone Beraksi
Senin, 18 April 2022 - 14:09 WIB
ANKARA - Militer Turki tiba-tiba meluncurkan perang ke wilayah Irak dengan serangan udara ekstesif.
Menteri Pertahanan Hulusi Akar, pada Senin (18/4/2022), mengatakan serangan udara ini ditargetkan terhadap basis-basis gerilyawan Kurdi di Irak Utara.
Menurutnya, jet-jet tempur, helikopter dan pesawat tak berawak (drone) menyerang sasaran, kamp, terowongan, tempat perlindungan, dan tempat penyimpanan amunisi gerilyawan Kurdi.
Operasi militer ini menargetkan wilayah Metina, Zap, dan Avasin-Basyan di Irak utara. "Juga melibatkan pasukan komando yang memasuki wilayah itu dengan penyusupan dari darat," kata Akar.
“Hingga saat ini, operasi kami berjalan dengan sukses sesuai rencana. Target yang diidentifikasi pada tahap pertama telah ditangkap," katanya, tetapi tidak memberikan informasi tentang korban akibat operasi tersebut.
Operasi militer ini, yang dia juluki “Operation Claw Lock”, bertujuan untuk mencegah serangan teror dan memastikan keamanan perbatasan Turki. "Itu juga didukung oleh unit artileri," ujarnya.
Serangan tersebut merupakan bagian dari kampanye Turki yang berkelanjutan di Irak dan Suriah melawan militan Partai Pekerja Kurdistan (PKK) dan milisi YPG Kurdi Suriah, yang keduanya dianggap oleh Ankara sebagai kelompok teroris.
Turki secara teratur meluncurkan serangan udara ke Irak utara dan telah mengirim pasukan komando di wilayah tersebut untuk mendukung serangannya.
PKK mengangkat senjata melawan negara Turki pada tahun 1984. Lebih dari 40.000 orang telah tewas dalam konflik, yang di masa lalu terutama difokuskan di tenggara Turki.
Para pejabat Turki secara pribadi mengatakan mereka yakin Baghdad berada di pihak mereka dalam memerangi PKK, yang juga ditetapkan sebagai kelompok teroris oleh Amerika Serikat dan Uni Eropa.
Menteri Pertahanan Hulusi Akar, pada Senin (18/4/2022), mengatakan serangan udara ini ditargetkan terhadap basis-basis gerilyawan Kurdi di Irak Utara.
Menurutnya, jet-jet tempur, helikopter dan pesawat tak berawak (drone) menyerang sasaran, kamp, terowongan, tempat perlindungan, dan tempat penyimpanan amunisi gerilyawan Kurdi.
Operasi militer ini menargetkan wilayah Metina, Zap, dan Avasin-Basyan di Irak utara. "Juga melibatkan pasukan komando yang memasuki wilayah itu dengan penyusupan dari darat," kata Akar.
“Hingga saat ini, operasi kami berjalan dengan sukses sesuai rencana. Target yang diidentifikasi pada tahap pertama telah ditangkap," katanya, tetapi tidak memberikan informasi tentang korban akibat operasi tersebut.
Operasi militer ini, yang dia juluki “Operation Claw Lock”, bertujuan untuk mencegah serangan teror dan memastikan keamanan perbatasan Turki. "Itu juga didukung oleh unit artileri," ujarnya.
Serangan tersebut merupakan bagian dari kampanye Turki yang berkelanjutan di Irak dan Suriah melawan militan Partai Pekerja Kurdistan (PKK) dan milisi YPG Kurdi Suriah, yang keduanya dianggap oleh Ankara sebagai kelompok teroris.
Turki secara teratur meluncurkan serangan udara ke Irak utara dan telah mengirim pasukan komando di wilayah tersebut untuk mendukung serangannya.
PKK mengangkat senjata melawan negara Turki pada tahun 1984. Lebih dari 40.000 orang telah tewas dalam konflik, yang di masa lalu terutama difokuskan di tenggara Turki.
Para pejabat Turki secara pribadi mengatakan mereka yakin Baghdad berada di pihak mereka dalam memerangi PKK, yang juga ditetapkan sebagai kelompok teroris oleh Amerika Serikat dan Uni Eropa.
(min)
tulis komentar anda