Alquran Pertama Kali Dibaca di Angkasa oleh Putra Raja Salman
Jum'at, 19 Juni 2020 - 09:15 WIB
Pada tahun 1976, Arab Saudi telah memainkan peran penting dalam pembentukan Arabsat di Liga Arab, sebuah perusahaan komunikasi satelit. Satelit pertamanya, Arabsat-1A, dikerahkan dari roket Ariane 3 yang diluncurkan dari pusat angkasa Prancis di Guyana pada Februari 1985.
Satelit kedua Arabsat, 1B, akan menyusul empat bulan kemudian, dan kali kala itu dibawa ke atas oleh Space Shuttle Discovery NASA.
Para anggota Liga Arab diundang untuk mencalonkan seorang spesialis muatan dan, setelah 10 minggu pelatihan intensif, Pangeran Sultan melakukan transisi dari pilot ke astronot. Melambung ke langit Florida, dia diawasi dan disambut oleh lebih dari 200 tamu Arab NASA.
Momen tujuh hari, satu jam, 38 menit, dan 52 detik adalah kenangan tidak akan pernah dia lupakan. Setelah 111 orbit penuh dari Bumi, dia dibiarkan dengan rasa takjub yang abadi.
"Ketika Anda melihat Bumi dari luar angkasa, Anda kemudian mulai fokus ... bahwa ini adalah hadiah dari Allah, dan bahwa ada lebih dari itu dari diri Anda dan komunitas kecil Anda, lebih dari itu dari gairah terbatas Anda sendiri," kenangnya.
"Kepedulian dan hasrat Anda untuk berbagai hal menjadi lebih global, lebih universal," paparnya, seperti dilansir Arab News, Kamis (19/6/2020).
Bahkan mengorbit 387 km di atas Bumi, menempuh jarak 4,5 juta km dalam tujuh hari, ada pengingat akan rumah—panggilan dari ayahnya dan Raja Fahd yang disiarkan langsung di televisi; dibangunkan pada hari ke enam oleh kontrol misi dengan memainkan lagu "Abaad Kontom Wala Garayebein(Dekat atau Jauh)" dari penyanyi Arab Saudi Mohammed Abdo; dan, tentu saja, Pangeran Sultan membaca Alquran di luar angkasa.
"Ayah saya, ketika dia memanggil saya di pesawat ulang-alik, berkata; 'Saya tahu hari ini bahwa Anda menyelesaikan (pembacaan) Alquran', dan dia sangat senang tentang hal itu," kenang sang pangeran tahun lalu.
Sampai hari ini, putra Raja Salman ini memegang prestasi tersebut di hatinya, mengetahui bahwa Raja Salman bangga padanya karena menjadi satu-satunya orang yang membaca Alquran di luar angkasa.
Beberapa misi tercapai, Pangeran Sultan dan Discovery mendarat di landasan 23 di Pangkalan Angkatan Udara Edwards di California pada pukul 06.11 pagi waktu Pasifik pada 24 Juni 1985.
Satelit kedua Arabsat, 1B, akan menyusul empat bulan kemudian, dan kali kala itu dibawa ke atas oleh Space Shuttle Discovery NASA.
Para anggota Liga Arab diundang untuk mencalonkan seorang spesialis muatan dan, setelah 10 minggu pelatihan intensif, Pangeran Sultan melakukan transisi dari pilot ke astronot. Melambung ke langit Florida, dia diawasi dan disambut oleh lebih dari 200 tamu Arab NASA.
Momen tujuh hari, satu jam, 38 menit, dan 52 detik adalah kenangan tidak akan pernah dia lupakan. Setelah 111 orbit penuh dari Bumi, dia dibiarkan dengan rasa takjub yang abadi.
"Ketika Anda melihat Bumi dari luar angkasa, Anda kemudian mulai fokus ... bahwa ini adalah hadiah dari Allah, dan bahwa ada lebih dari itu dari diri Anda dan komunitas kecil Anda, lebih dari itu dari gairah terbatas Anda sendiri," kenangnya.
"Kepedulian dan hasrat Anda untuk berbagai hal menjadi lebih global, lebih universal," paparnya, seperti dilansir Arab News, Kamis (19/6/2020).
Bahkan mengorbit 387 km di atas Bumi, menempuh jarak 4,5 juta km dalam tujuh hari, ada pengingat akan rumah—panggilan dari ayahnya dan Raja Fahd yang disiarkan langsung di televisi; dibangunkan pada hari ke enam oleh kontrol misi dengan memainkan lagu "Abaad Kontom Wala Garayebein(Dekat atau Jauh)" dari penyanyi Arab Saudi Mohammed Abdo; dan, tentu saja, Pangeran Sultan membaca Alquran di luar angkasa.
"Ayah saya, ketika dia memanggil saya di pesawat ulang-alik, berkata; 'Saya tahu hari ini bahwa Anda menyelesaikan (pembacaan) Alquran', dan dia sangat senang tentang hal itu," kenang sang pangeran tahun lalu.
Sampai hari ini, putra Raja Salman ini memegang prestasi tersebut di hatinya, mengetahui bahwa Raja Salman bangga padanya karena menjadi satu-satunya orang yang membaca Alquran di luar angkasa.
Beberapa misi tercapai, Pangeran Sultan dan Discovery mendarat di landasan 23 di Pangkalan Angkatan Udara Edwards di California pada pukul 06.11 pagi waktu Pasifik pada 24 Juni 1985.
tulis komentar anda