Balas Dendam, Putin Larang PM Inggris dan Anak Buahnya Masuk Rusia
Sabtu, 16 April 2022 - 20:48 WIB
Sementara langkah itu akan dilihat sebagai sebagian besar simbolis, itu adalah tanda lain dari hubungan diplomatik yang memanas antara Moskow dan London.
Pemerintah Inggris memberlakukan sejumlah sanksi terhadap sekutu utama Putin, termasuk miliarder pemilik klub sepak bola Chelsea Roman Abramovich.
Semua aset Abramovich yang berbasis di Inggris telah disita, yang berarti dia tidak dapat mengaksesnya atau uangnya.
Sanksi tersebut termasuk tindakan keuangan yang dirancang untuk merusak ekonomi Rusia dan menghukum Presiden Putin.
Pejabat tinggi dan orang-orang yang mendapat manfaat dari rezim Putin paling terpukul.
“Stop list" Rusia mengikuti dukungan militer Inggris yang berkelanjutan terhadap tentara Ukraina, meskipun ada peringatan dari Putin, hal itu akan dianggap sebagai serangan langsung ke Rusia.
Media pro-Kremlin sebelumnya telah memilih Inggris—bersama Amerika Serikat—sebagai agitator utama terhadap serangan Rusia di Ukraina.
Sebelumnya, Moskow telah melarang Presiden AS Joe Biden dan sejumlah pejabat Washington lainnya memasuki negara Rusia.
Baru-baru ini, stasiun televisi yang gencar menyiarkan propaganda Rusia meningkatkan ancaman, dengan klaim bahwa "Perang Dunia III" dengan NATO kini telah dimulai.
Itu juga terjadi karena pelatihan Inggris sangat penting dalam perang Ukraina dengan Rusia.
Pemerintah Inggris memberlakukan sejumlah sanksi terhadap sekutu utama Putin, termasuk miliarder pemilik klub sepak bola Chelsea Roman Abramovich.
Semua aset Abramovich yang berbasis di Inggris telah disita, yang berarti dia tidak dapat mengaksesnya atau uangnya.
Sanksi tersebut termasuk tindakan keuangan yang dirancang untuk merusak ekonomi Rusia dan menghukum Presiden Putin.
Pejabat tinggi dan orang-orang yang mendapat manfaat dari rezim Putin paling terpukul.
“Stop list" Rusia mengikuti dukungan militer Inggris yang berkelanjutan terhadap tentara Ukraina, meskipun ada peringatan dari Putin, hal itu akan dianggap sebagai serangan langsung ke Rusia.
Media pro-Kremlin sebelumnya telah memilih Inggris—bersama Amerika Serikat—sebagai agitator utama terhadap serangan Rusia di Ukraina.
Sebelumnya, Moskow telah melarang Presiden AS Joe Biden dan sejumlah pejabat Washington lainnya memasuki negara Rusia.
Baru-baru ini, stasiun televisi yang gencar menyiarkan propaganda Rusia meningkatkan ancaman, dengan klaim bahwa "Perang Dunia III" dengan NATO kini telah dimulai.
Itu juga terjadi karena pelatihan Inggris sangat penting dalam perang Ukraina dengan Rusia.
tulis komentar anda