Bos CIA Ungkap Ada 2 Ancaman Terbesar yang Sedang Dihadapi AS
Jum'at, 15 April 2022 - 13:02 WIB
Dia menunjukkan bahwa "keputusasaan" di pihak Presiden Rusia Vladimir Putin dapat memicu perang nuklir.
“Tidak seorang pun dari kita dapat menganggap enteng ancaman yang ditimbulkan potensi penggunaan senjata nuklir taktis atau senjata nuklir hasil rendah,” ujar dia.
Namun, Burns juga mencatat, meskipun "sikap retoris" dari Moskow yang menempatkan pasukan nuklirnya pada status siaga yang lebih tinggi segera setelah meluncurkan serangannya ke Ukraina pada akhir Februari, badan intelijen AS "belum melihat banyak bukti praktis dari jenis pengerahan atau disposisi militer yang akan memperkuat kekhawatiran itu.”
Sejak menjabat, Presiden AS Joe Biden telah berulang kali menampilkan China sebagai musuh utama Washington.
Biden melanjutkan serangkaian kebijakan bermusuhan yang diterapkan pemerintahan Donald Trump.
Kapal perang Amerika telah secara teratur dikerahkan ke perairan yang disengketakan di Laut China Selatan, dan telah melakukan transit hampir setiap bulan di Selat Taiwan meskipun ada keberatan vokal dari para pejabat di Beijing.
Rusia juga menonjol dalam retorika dari Gedung Putih, yang meningkat dalam beberapa bulan terakhir ketika Biden menuduh Presiden Rusia Vladimir Putin melakukan kejahatan perang dan “genosida”.
Biden juga tampaknya menuntut perubahan rezim Rusia dalam pidato bulan lalu.
Lihat Juga: Cara Mohammed bin Salman Ubah Tatanan Dunia: Jinakkan AS Pakai Minyak, Berdamai dengan Iran
“Tidak seorang pun dari kita dapat menganggap enteng ancaman yang ditimbulkan potensi penggunaan senjata nuklir taktis atau senjata nuklir hasil rendah,” ujar dia.
Namun, Burns juga mencatat, meskipun "sikap retoris" dari Moskow yang menempatkan pasukan nuklirnya pada status siaga yang lebih tinggi segera setelah meluncurkan serangannya ke Ukraina pada akhir Februari, badan intelijen AS "belum melihat banyak bukti praktis dari jenis pengerahan atau disposisi militer yang akan memperkuat kekhawatiran itu.”
Sejak menjabat, Presiden AS Joe Biden telah berulang kali menampilkan China sebagai musuh utama Washington.
Biden melanjutkan serangkaian kebijakan bermusuhan yang diterapkan pemerintahan Donald Trump.
Kapal perang Amerika telah secara teratur dikerahkan ke perairan yang disengketakan di Laut China Selatan, dan telah melakukan transit hampir setiap bulan di Selat Taiwan meskipun ada keberatan vokal dari para pejabat di Beijing.
Rusia juga menonjol dalam retorika dari Gedung Putih, yang meningkat dalam beberapa bulan terakhir ketika Biden menuduh Presiden Rusia Vladimir Putin melakukan kejahatan perang dan “genosida”.
Biden juga tampaknya menuntut perubahan rezim Rusia dalam pidato bulan lalu.
Lihat Juga: Cara Mohammed bin Salman Ubah Tatanan Dunia: Jinakkan AS Pakai Minyak, Berdamai dengan Iran
(sya)
tulis komentar anda