Jika Swedia dan Finlandia Gabung NATO, Medvedev: Daftar Musuh Rusia Bertambah
Kamis, 14 April 2022 - 16:24 WIB
MOSKOW - Setelah Swedia dan Finlandia bergabung dengan NATO , Rusia akan memiliki lebih banyak musuh yang terdaftar secara resmi. Hal itu dikatakan oleh Wakil Ketua Dewan Keamanan Rusia Dmitry Medvedev.
"Swedia dan Finlandia sedang mendiskusikan kemungkinan mereka bergabung dengan NATO dengan sangat serius. Aliansi itu sendiri siap menerima mereka [...] dalam waktu sesingkat mungkin dan dengan prosedur birokrasi yang minimal," tulis Medvedev di saluran Telegramnya pada Kamis (14/4/2022) seperti dikutip dari Sputnik.
Dia mencatat bahwa AS secara luas menyiarkan 'selamat datang' kepada perwakilan dari dorongan Eropa Utara untuk bergabung dengan NATO.
"Apa artinya? Ini berarti bahwa Rusia akan memiliki lebih banyak lawan yang terdaftar secara resmi," kata Medvedev.
Medvedev juga menulis bahwa jika Swedia dan Finlandia masuk NATO, panjang perbatasan darat NATO dengan Rusia akan lebih dari dua kali lipat. Ia juga menambahkan, bahwa tentu saja perbatasan ini harus diperkuat.
Selain itu, Wakil Ketua Dewan Keamanan Rusia itu mengatakan bahwa kemungkinan masuknya Swedia dan Finlandia ke NATO akan berarti bahwa mematuhi status Baltik non-nuklir tidak mungkin.
"Keseimbangan harus dipulihkan. Sampai saat ini, Rusia belum mengambil tindakan seperti itu dan tidak akan mengambilnya", kata Medvedev.
Awal pekan ini, laporan media mengklaim bahwa Finlandia diperkirakan akan membuat keputusan untuk bergabung dengan NATO pada Juni mendatang, sementara Swedia akan mengumumkan posisinya nanti di musim panas.
Perkembangan terjadi di tengah operasi militer khusus Rusia yang sedang berlangsung untuk mendemiliterisasi dan de-Nazifikasi Ukraina yang diumumkan oleh Presiden Rusia Vladimir Putin pada 24 Februari lalu. Menurut Kementerian Pertahanan Rusia, operasi tersebut hanya menargetkan infrastruktur militer Ukraina dengan senjata presisi tinggi.
"Swedia dan Finlandia sedang mendiskusikan kemungkinan mereka bergabung dengan NATO dengan sangat serius. Aliansi itu sendiri siap menerima mereka [...] dalam waktu sesingkat mungkin dan dengan prosedur birokrasi yang minimal," tulis Medvedev di saluran Telegramnya pada Kamis (14/4/2022) seperti dikutip dari Sputnik.
Dia mencatat bahwa AS secara luas menyiarkan 'selamat datang' kepada perwakilan dari dorongan Eropa Utara untuk bergabung dengan NATO.
"Apa artinya? Ini berarti bahwa Rusia akan memiliki lebih banyak lawan yang terdaftar secara resmi," kata Medvedev.
Medvedev juga menulis bahwa jika Swedia dan Finlandia masuk NATO, panjang perbatasan darat NATO dengan Rusia akan lebih dari dua kali lipat. Ia juga menambahkan, bahwa tentu saja perbatasan ini harus diperkuat.
Selain itu, Wakil Ketua Dewan Keamanan Rusia itu mengatakan bahwa kemungkinan masuknya Swedia dan Finlandia ke NATO akan berarti bahwa mematuhi status Baltik non-nuklir tidak mungkin.
"Keseimbangan harus dipulihkan. Sampai saat ini, Rusia belum mengambil tindakan seperti itu dan tidak akan mengambilnya", kata Medvedev.
Awal pekan ini, laporan media mengklaim bahwa Finlandia diperkirakan akan membuat keputusan untuk bergabung dengan NATO pada Juni mendatang, sementara Swedia akan mengumumkan posisinya nanti di musim panas.
Perkembangan terjadi di tengah operasi militer khusus Rusia yang sedang berlangsung untuk mendemiliterisasi dan de-Nazifikasi Ukraina yang diumumkan oleh Presiden Rusia Vladimir Putin pada 24 Februari lalu. Menurut Kementerian Pertahanan Rusia, operasi tersebut hanya menargetkan infrastruktur militer Ukraina dengan senjata presisi tinggi.
(ian)
tulis komentar anda