Tuding Rusia Lakukan Kejahatan Perang, Korut Sebut Biden Pikun
Minggu, 10 April 2022 - 11:24 WIB
"Pernyataan sembrono seperti itu hanya dapat dibuat oleh keturunan Yankee, ahli dalam agresi dan pemuliaan plot," sambung artikel itu.
“Mungkin masalah itu karena dia membaca naskah yang sudah disiapkan para pembantunya sebelumnya,” sambungnya.
“Jika tidak, kesimpulannya bisa jadi ada masalah dalam kemampuan intelektualnya dan bahwa ucapannya yang sembrono itu hanya menunjukkan kecerobohan seorang lelaki tua dalam kepikunannya,” bunyi artikel itu.
Argumen semacam itu telah lama dibuat oleh lawan-lawan Biden di AS, yang menunjuk pada sejarah kesalahan verbal presiden berusia 79 tahun itu dan kebingungan yang tampak sebagai bukti penurunan kognitif.
“Sepertinya suram, masa depan AS dengan orang yang begitu lemah dalam kekuasaan,” lanjut artikel itu.
Artikel itu selanjutnya mengklaim bahwa sanksi AS terhadap Rusia hanya akan merugikan AS. Para komentator di AS dan Eropa telah menyuarakan keprihatinan yang sama, di tengah rekor harga energi yang tinggi dan tingkat inflasi yang tinggi selama beberapa dekade di kedua wilayah.
Pejabat dan penulis Korea Utara memiliki sejarah panjang menyerang presiden AS sebelum Biden, dengan Donald Trump sebelumnya disebut "dotard", Barack Obama "monyet hitam jahat", dan George W. Bush "pria setengah matang dan filistin."
Kebijakan AS untuk memberikan sanksi kepada musuh asingnya selalu menjadi sasaran kritik dari Pyongyang. Korea Utara sendiri telah banyak mendapat sanksi dari AS, Uni Eropa dan PBB, terutama atas program nuklirnya.
“Mungkin masalah itu karena dia membaca naskah yang sudah disiapkan para pembantunya sebelumnya,” sambungnya.
“Jika tidak, kesimpulannya bisa jadi ada masalah dalam kemampuan intelektualnya dan bahwa ucapannya yang sembrono itu hanya menunjukkan kecerobohan seorang lelaki tua dalam kepikunannya,” bunyi artikel itu.
Argumen semacam itu telah lama dibuat oleh lawan-lawan Biden di AS, yang menunjuk pada sejarah kesalahan verbal presiden berusia 79 tahun itu dan kebingungan yang tampak sebagai bukti penurunan kognitif.
“Sepertinya suram, masa depan AS dengan orang yang begitu lemah dalam kekuasaan,” lanjut artikel itu.
Artikel itu selanjutnya mengklaim bahwa sanksi AS terhadap Rusia hanya akan merugikan AS. Para komentator di AS dan Eropa telah menyuarakan keprihatinan yang sama, di tengah rekor harga energi yang tinggi dan tingkat inflasi yang tinggi selama beberapa dekade di kedua wilayah.
Pejabat dan penulis Korea Utara memiliki sejarah panjang menyerang presiden AS sebelum Biden, dengan Donald Trump sebelumnya disebut "dotard", Barack Obama "monyet hitam jahat", dan George W. Bush "pria setengah matang dan filistin."
Kebijakan AS untuk memberikan sanksi kepada musuh asingnya selalu menjadi sasaran kritik dari Pyongyang. Korea Utara sendiri telah banyak mendapat sanksi dari AS, Uni Eropa dan PBB, terutama atas program nuklirnya.
Lihat Juga :
tulis komentar anda