Serang Stasiun KA Ukraina, AS Sebut Rusia Gunakan Rudal Balistik Jarak Pendek

Sabtu, 09 April 2022 - 12:44 WIB
AS menyebut Rusia menggunakan rudal balistik jarak pendek saat menyerang stasiun kereta api Ukraina. Foto/Newsweek
WASHINGTON - Amerika Serikat (AS) yakin Rusia menggunakan rudal balistik jarak pendek untuk menyerang stasiun kereta api di Ukraina timur pada Jumat. Hal itu diungkapkan seorang pejabat senior pertahanan AS.

Ukraina mengatakan sedikitnya 50 orang tewas dan banyak lagi terluka dalam serangan di sebuah stasiun kereta api di kota Kramatorsk yang dipenuhi warga sipil yang berharap untuk melarikan diri dari ancaman serangan besar Rusia.

Pejabat pertahanan AS, yang berbicara dengan syarat anonim, mengatakan bahwa Pentagon yakin pasukan Rusia menggunakan rudal SS-21 Scarab dalam serangan itu tetapi motivasi untuk serangan itu tidak jelas.



SS-21 adalah nama yang digunakan oleh aliansi militer NATO untuk jenis rudal yang dikenal sebagai Tochka di negara-negara bekas Uni Soviet.

Pejabat itu mengatakan AS masih menganalisis serangan itu dan tidak jelas apakah munisi tandan digunakan.

“Kami tidak menerima penolakan Rusia bahwa mereka tidak bertanggung jawab,” kata pejabat itu seperti dikutip dari Al Arabiya, Sabtu (9/4/2022).



Kementerian pertahanan Rusia yang dikutip oleh kantor berita RIA mengatakan bahwa rudal yang dikatakan menghantam stasiun tersebut hanya digunakan oleh militer Ukraina dan angkatan bersenjata Rusia tidak memiliki target yang ditetapkan di Kramatorsk.

Video yang diposting di media sosial dalam beberapa pekan terakhir, yang tidak dapat diverifikasi secara independen oleh Reuters, tampak ditampilkan. Pasukan Rusia di atau dekat Ukraina mengangkut peluncur rudal Tochka.

Kiev sendiri telah menuduh Rusia berada di balik serangan di Kramatorsk, mengklaim itu adalah serangan yang disengaja terhadap warga sipil yang melarikan diri dari konflik.



Presiden Volodymyr Zelensky menyebutnya sebagai contoh lain dari kejahatan Rusia yang tidak mengenal batas.
(ian)
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More