Seorang Pria Tikam 3 Ulama di Iran, 1 Tewas
Rabu, 06 April 2022 - 04:34 WIB
TEHERAN - Seorang pria menikam hingga tewas seorang ulama di Iran dan melukai dua lainnya, salah satunya mengalami luka serius di kota suci Mashhad. Demikian pernyataan para pejabat dan media pemerintah Iran.
Kepala jaksa kota timur laut Iran, Mohammad-Hossein Doroudi mengatakan, penyerang dan empat tersangka kaki tangannya ditangkap setelah serangan berdarah di halaman kuil Imam Reza.
"Penyerangnya adalah warga negara asing," katanya kepada kantor berita Fars, tanpa menyebutkan negaranya seperti dikutip dari France24, Rabu (6/4/2022).
Rekaman video amatir menunjukkan seorang pria terbaring di atas genangan darah di halaman situs dengan kubah emas dan menara.
"Seorang pria menikam tiga ulama Syiah dengan pisau, membunuh satu dan melukai dua lainnya," kata gubernur provinsi Khorasan Razavi, Yaghoub-Ali Nazari, menambahkan bahwa salah satu yang terluka dalam kondisi serius.
Kantor berita Fars merilis foto tiga korban yang duduk bersama di Masyhad, menyebut mereka hanya sebagai Aslani, Pakdaman dan Daraei, tanpa menyebutkan siapa yang terbunuh.
Pelaku penyerangan menyerang pada hari ketiga bulan suci Ramadhan di Iran ketika kerumunan besar jamaah berkumpul di halaman kuil Imam Reza, salah satu tokoh paling dihormati dalam Islam Syiah.
"Penyelidikan awal menunjukkan bahwa penyerang melakukan tindakan ini di bawah pengaruh arus takfiri," tambah Nazari.
Istilah "takfiri" digunakan untuk menggambarkan Muslim yang menganggap orang lain sebagai murtad dan dengan demikian mengutuk mereka sampai mati, dan biasanya mengacu pada ekstremis Sunni.
Yayasan amal Astan Quds Razavi yang mengelola tempat suci itu, mengatakan: "Dengan kewaspadaan para jamaah dan upaya pasukan keamanan, penyerang segera ditangkap dan diserahkan ke polisi, dan yang terluka dengan cepat dibawa ke rumah sakit."
"Identitas penyerang sedang diselidiki," tambah yayasan itu, yang portofolio asetnya yang besar dikelola dari 2016 hingga 2019 oleh Presiden Iran Ebrahim Raisi.
Kantor berita resmi Iran, IRNA, merilis rekaman ponsel dari penangkapan seseorang yang diduga pelaku penyerangan di mana beberapa orang terlihat mendorong seorang pemuda di halaman.
Orang-orang terdengar berteriak "jangan pukul dia!" dalam video, karena beberapa orang mencoba mencegahnya diserang.
Iran memiliki populasi 83 juta, 90 persen di antaranya adalah Syiah.
Kepala jaksa kota timur laut Iran, Mohammad-Hossein Doroudi mengatakan, penyerang dan empat tersangka kaki tangannya ditangkap setelah serangan berdarah di halaman kuil Imam Reza.
"Penyerangnya adalah warga negara asing," katanya kepada kantor berita Fars, tanpa menyebutkan negaranya seperti dikutip dari France24, Rabu (6/4/2022).
Rekaman video amatir menunjukkan seorang pria terbaring di atas genangan darah di halaman situs dengan kubah emas dan menara.
"Seorang pria menikam tiga ulama Syiah dengan pisau, membunuh satu dan melukai dua lainnya," kata gubernur provinsi Khorasan Razavi, Yaghoub-Ali Nazari, menambahkan bahwa salah satu yang terluka dalam kondisi serius.
Kantor berita Fars merilis foto tiga korban yang duduk bersama di Masyhad, menyebut mereka hanya sebagai Aslani, Pakdaman dan Daraei, tanpa menyebutkan siapa yang terbunuh.
Pelaku penyerangan menyerang pada hari ketiga bulan suci Ramadhan di Iran ketika kerumunan besar jamaah berkumpul di halaman kuil Imam Reza, salah satu tokoh paling dihormati dalam Islam Syiah.
"Penyelidikan awal menunjukkan bahwa penyerang melakukan tindakan ini di bawah pengaruh arus takfiri," tambah Nazari.
Istilah "takfiri" digunakan untuk menggambarkan Muslim yang menganggap orang lain sebagai murtad dan dengan demikian mengutuk mereka sampai mati, dan biasanya mengacu pada ekstremis Sunni.
Yayasan amal Astan Quds Razavi yang mengelola tempat suci itu, mengatakan: "Dengan kewaspadaan para jamaah dan upaya pasukan keamanan, penyerang segera ditangkap dan diserahkan ke polisi, dan yang terluka dengan cepat dibawa ke rumah sakit."
"Identitas penyerang sedang diselidiki," tambah yayasan itu, yang portofolio asetnya yang besar dikelola dari 2016 hingga 2019 oleh Presiden Iran Ebrahim Raisi.
Kantor berita resmi Iran, IRNA, merilis rekaman ponsel dari penangkapan seseorang yang diduga pelaku penyerangan di mana beberapa orang terlihat mendorong seorang pemuda di halaman.
Orang-orang terdengar berteriak "jangan pukul dia!" dalam video, karena beberapa orang mencoba mencegahnya diserang.
Iran memiliki populasi 83 juta, 90 persen di antaranya adalah Syiah.
(ian)
tulis komentar anda