Hubungan India-China Memanas, Ini Penyebab Bentrok Tentara Kedua Negara
Kamis, 18 Juni 2020 - 09:04 WIB
Sementara Juru Bicara Kementerian Luar Negeri China Zhao Lijian mengatakan terjadi pelanggaran terhadap konsensus yang telah disepakati kedua negara. “Apa yang terjadi pada 15 Juni, pihak India melanggar konsensus kami. Mereka dua kali melintas garis perbatasan dan memprovokasi serta menyerang pasukan China. Itu menyebabkan konfrontasi fisik antardua pasukan perbatasan,” kata Zhao.
BBC melaporkan aksi kekerasan antara militer India dan China di Himalaya sangat serius dan tekanan terhadap mereka akan berkembang agar insiden ini tidak berkembang menjadi pertikaian besar-besaran. Apa yang menjadi permasalahan kedua negara? Garis Kendali Aktual (LAC) tidak didemarkasi dengan baik. Keberadaan sungai, danau, dan timbunan salju membuat garis perbatasan bisa bergeser.
Selama ini India menuding China menduduki wilayah mereka seluas 38.000 kilometer persegi. Sejumlah perundingan dalam tiga dasawarsa gagal menuntaskan sengketa wilayah antara mereka.
Sejak awal Mei lalu, ratusan tentara kedua negara bersiaga di tiga lokasi perbatasan. Kedua belah pihak saling tuduh melanggar perbatasan. Tujuh orang tentara China dan empat orang tentara India mengalami cedera pada Mei lalu. “Sebanyak tujuh serdadu China dan empat serdadu India mengalami cedera,” kata seorang pejabat militer di dekat sektor Naku La, Negara Bagian Sikkim, India, di dekat perbatasan China, dilansir BBC. (Baca juga: Protokol Kesehatan di Rumah Usai Beraktivitas di Luar)
Perselisihan perbatasan antara kedua negara ini sering diwarnai adu dada, saling dorong, serta saling melempar batu. Ada beberapa alasan mengapa ketegangan antara kedua negara kini meningkat. Namun, tujuan strategis yang saling berlawanan diyakini sebagai akarnya dan kedua kubu saling menyalahkan satu sama lain.
Pada 2017 lalu, kedua negara bentrok di wilayah tersebut setelah China mencoba memperluas jalan perbatasan melalui dataran tinggi yang disengketakan. India juga telah membangun sebuah jalan baru yang lokasinya, menurut beberapa pakar, berada di area paling terpencil di seluruh LAC di Ladakh. Keputusan India menggencarkan pembangunan infrastruktur tampaknya telah memicu kemarahan Beijing. Jalan itu bisa meningkatkan kemampuan Delhi untuk memobilisasi pasukan dan persenjataan jika konflik terjadi.
Selain dengan China, India juga bersengketa dengan Pakistan di wilayah Kashmir yang meliputi area seluas 140.000 kilometer persegi. Baik India dan Pakistan kerap bersitegang dan baku tembak. Kedua negara tersebut juga memiliki senjata nuklir. (Andika H Mustaqim)
BBC melaporkan aksi kekerasan antara militer India dan China di Himalaya sangat serius dan tekanan terhadap mereka akan berkembang agar insiden ini tidak berkembang menjadi pertikaian besar-besaran. Apa yang menjadi permasalahan kedua negara? Garis Kendali Aktual (LAC) tidak didemarkasi dengan baik. Keberadaan sungai, danau, dan timbunan salju membuat garis perbatasan bisa bergeser.
Selama ini India menuding China menduduki wilayah mereka seluas 38.000 kilometer persegi. Sejumlah perundingan dalam tiga dasawarsa gagal menuntaskan sengketa wilayah antara mereka.
Sejak awal Mei lalu, ratusan tentara kedua negara bersiaga di tiga lokasi perbatasan. Kedua belah pihak saling tuduh melanggar perbatasan. Tujuh orang tentara China dan empat orang tentara India mengalami cedera pada Mei lalu. “Sebanyak tujuh serdadu China dan empat serdadu India mengalami cedera,” kata seorang pejabat militer di dekat sektor Naku La, Negara Bagian Sikkim, India, di dekat perbatasan China, dilansir BBC. (Baca juga: Protokol Kesehatan di Rumah Usai Beraktivitas di Luar)
Perselisihan perbatasan antara kedua negara ini sering diwarnai adu dada, saling dorong, serta saling melempar batu. Ada beberapa alasan mengapa ketegangan antara kedua negara kini meningkat. Namun, tujuan strategis yang saling berlawanan diyakini sebagai akarnya dan kedua kubu saling menyalahkan satu sama lain.
Pada 2017 lalu, kedua negara bentrok di wilayah tersebut setelah China mencoba memperluas jalan perbatasan melalui dataran tinggi yang disengketakan. India juga telah membangun sebuah jalan baru yang lokasinya, menurut beberapa pakar, berada di area paling terpencil di seluruh LAC di Ladakh. Keputusan India menggencarkan pembangunan infrastruktur tampaknya telah memicu kemarahan Beijing. Jalan itu bisa meningkatkan kemampuan Delhi untuk memobilisasi pasukan dan persenjataan jika konflik terjadi.
Selain dengan China, India juga bersengketa dengan Pakistan di wilayah Kashmir yang meliputi area seluas 140.000 kilometer persegi. Baik India dan Pakistan kerap bersitegang dan baku tembak. Kedua negara tersebut juga memiliki senjata nuklir. (Andika H Mustaqim)
(ysw)
tulis komentar anda