Putin pada Eropa: Bayar Pakai Rubel, atau Kami Potong Pasokan Gas Anda!
Jum'at, 01 April 2022 - 03:24 WIB
Langkah Putin, melalui dekrit yang ditandatangani pada Kamis (31/3/2022), membuat Eropa menghadapi prospek kehilangan lebih dari sepertiga pasokan gasnya. Jerman, yang paling bergantung pada Rusia dalam hal pasokan gas, telah mengaktifkan rencana darurat yang dapat menyebabkan penjatahan di kekuatan ekonomi terbesar Eropa itu.
Ekspor energi adalah kekuatan terbesar Putin saat ia mencoba untuk membalas sanksi Barat yang dijatuhkan pada bank-bank Rusia, perusahaan, pengusaha, dan rekan Kremlin sebagai tanggapan atas invasi Rusia ke Ukraina. Moskow menyebut tindakannya di Ukraina sebagai "operasi militer khusus".
Perusahaan dan pemerintah Barat telah menolak langkah apa pun untuk mengubah kontrak pasokan gas mereka ke mata uang pembayaran lain. Sebagian besar pembeli Eropa menggunakan Euro. Para eksekutif mengatakan, akan memakan waktu berbulan-bulan atau lebih lama untuk menegosiasikan kembali persyaratan.
Sementara itu, negara-negara Eropa telah berlomba untuk mengamankan pasokan alternatif, tetapi dengan pasar global yang sudah ketat, mereka hanya memiliki sedikit pilihan. Amerika Serikat telah menawarkan lebih banyak gas alam cair (LNG), tetapi tidak cukup untuk menggantikan suplai gas dari Rusia.
“Penting bagi kami untuk tidak memberikan sinyal bahwa kami akan diperas oleh Putin,” kata Menteri Ekonomi Jerman Robert Habeck, seraya menambahkan bahwa Rusia belum mampu memecah belah Eropa.
Ekspor energi adalah kekuatan terbesar Putin saat ia mencoba untuk membalas sanksi Barat yang dijatuhkan pada bank-bank Rusia, perusahaan, pengusaha, dan rekan Kremlin sebagai tanggapan atas invasi Rusia ke Ukraina. Moskow menyebut tindakannya di Ukraina sebagai "operasi militer khusus".
Perusahaan dan pemerintah Barat telah menolak langkah apa pun untuk mengubah kontrak pasokan gas mereka ke mata uang pembayaran lain. Sebagian besar pembeli Eropa menggunakan Euro. Para eksekutif mengatakan, akan memakan waktu berbulan-bulan atau lebih lama untuk menegosiasikan kembali persyaratan.
Sementara itu, negara-negara Eropa telah berlomba untuk mengamankan pasokan alternatif, tetapi dengan pasar global yang sudah ketat, mereka hanya memiliki sedikit pilihan. Amerika Serikat telah menawarkan lebih banyak gas alam cair (LNG), tetapi tidak cukup untuk menggantikan suplai gas dari Rusia.
“Penting bagi kami untuk tidak memberikan sinyal bahwa kami akan diperas oleh Putin,” kata Menteri Ekonomi Jerman Robert Habeck, seraya menambahkan bahwa Rusia belum mampu memecah belah Eropa.
(esn)
Lihat Juga :
tulis komentar anda