Bintang Porno Ini Dibunuh dan Dimutilasi, Berhasil Diidentifikasi dari Tatonya
Kamis, 31 Maret 2022 - 14:51 WIB
Mantan pasangannya, Davide Fontana, seperti dilaporkan Milano Today, Kamis (31/3/2022), telah didakwa dengan pembunuhannya setelah dia dilaporkan mengaku selama interogasi.
Jaksa Lorena Ghibaudo mengatakan pria berusia 43 tahun itu awalnya membantah ada hubungannya dengan kematian korban. Namun, polisi menemukan ketidakkonsistenan dalam ceritanya.
Dia akhirnya mengaku, memberi tahu polisi bahwa dia "secara tidak sengaja" membunuhnya, menyimpan jasadnya yang terpotong-potong di dalam freezer.
Fontana, seperti dikutip La Stampa, mengaku sengaja merusak jasad korban sehingga tidak akan dikenali sebelum dia membuangnya.
Jaksa mengatakan tersangka telah menggunakan ponsel korban selama tiga bulan terakhir untuk mengirim pesan kepada ibunya, termasuk untuk mengatakan bahwa korban telah "meninggalkan pornografi", dan untuk mengirim pesan teks kepada kekasihnya, yang diketahui tinggal di Belanda.
Tersangka juga mengatakan kepada jaksa selama interogasi bahwa dia membayar sewa untuk rumahnya.
Ketika polisi membagikan foto tatonya untuk meminta informasi mengenai pembunuhannya, sejumlah teman mengirim SMS untuk memeriksa aktivitas Maltesi, jadi Fontana menanggapi dengan berpura-pura menjadi korban.
“Ya, itu terlihat seperti milik saya. Tapi untungnya saya baik-baik saja," tulis Fontana yang seolah-olah sebagai Maltesi.
Fontana, kata polisi, sekarang telah didakwa dengan pembunuhan tingkat pertama, pemotongan dan penyembunyian mayat setelah penggeledahan di rumahnya mengungkapkan lemari es besar, kantong sampah dan bukti DNA.
Jaksa Lorena Ghibaudo mengatakan pria berusia 43 tahun itu awalnya membantah ada hubungannya dengan kematian korban. Namun, polisi menemukan ketidakkonsistenan dalam ceritanya.
Dia akhirnya mengaku, memberi tahu polisi bahwa dia "secara tidak sengaja" membunuhnya, menyimpan jasadnya yang terpotong-potong di dalam freezer.
Fontana, seperti dikutip La Stampa, mengaku sengaja merusak jasad korban sehingga tidak akan dikenali sebelum dia membuangnya.
Jaksa mengatakan tersangka telah menggunakan ponsel korban selama tiga bulan terakhir untuk mengirim pesan kepada ibunya, termasuk untuk mengatakan bahwa korban telah "meninggalkan pornografi", dan untuk mengirim pesan teks kepada kekasihnya, yang diketahui tinggal di Belanda.
Tersangka juga mengatakan kepada jaksa selama interogasi bahwa dia membayar sewa untuk rumahnya.
Ketika polisi membagikan foto tatonya untuk meminta informasi mengenai pembunuhannya, sejumlah teman mengirim SMS untuk memeriksa aktivitas Maltesi, jadi Fontana menanggapi dengan berpura-pura menjadi korban.
“Ya, itu terlihat seperti milik saya. Tapi untungnya saya baik-baik saja," tulis Fontana yang seolah-olah sebagai Maltesi.
Fontana, kata polisi, sekarang telah didakwa dengan pembunuhan tingkat pertama, pemotongan dan penyembunyian mayat setelah penggeledahan di rumahnya mengungkapkan lemari es besar, kantong sampah dan bukti DNA.
(min)
Lihat Juga :
tulis komentar anda