AS Ingin Pensiunkan 33 Jet Tempur Siluman F-22 Raptor, Ada Apa?
Rabu, 30 Maret 2022 - 01:30 WIB
WASHINGTON - Militer Amerika Serikat (AS) berencana untuk mempensiunkan 33 unit jet tempur siluman F-22 Raptor .
Alasannya, itu sebagai upaya untuk membebaskan dana untuk penelitian danpengembangan jet tempur baru, karena upgrade Raptor agar tetap layak tempur terlalu mahal.
Mengutip laporan Defense News, Selasa (29/3/2022), Pentagon ingin mengirim hampir tiga lusin pesawat tempur canggih itu ke "boneyard" di Pangkalan Udara Davis-Monthan di Tucson, Arizona.
Pentagon berharap untuk menggunakan dana yang akan dihemat untuk penelitian dan pengembangan (R&D) di bawah program "Next-Generation Air Dominance".
Jika didukung oleh Kongres, langkah tersebut akan mengurangi total armada F-22 AS dari 186 menjadi 153 unit.
Rencana untuk memindahkan pesawat tersebut ke Virginia dari Eglin AFB di Florida telah terhenti selama lebih dari tiga tahun.
Angkatan Udara telah menyatakan bahwa F-22 yang lebih tua yang saat ini digunakan untuk pelatihan akan terlalu mahal untuk tetap dalam kondisi pertempuran. Demikian disampaikan wakil asisten sekretaris anggaran Mayor Jenderal James Peccia.
Upgrade F-22 akan menelan biaya hampir USD2 miliar selama delapan tahun ke depan, dana yang lebih disukai Angkatan Udara untuk dimasukkan ke dalam pesawat yang lebih baru.
Juru bicara Angkatan Udara Ann Stefanek mengatakan F-22 yang tersisa akan ditempatkan di beberapa pangkalan di Virginia, Hawaii, Florida dan Alaska.
Sekretaris Angkatan Udara AS Frank Kendall, sementara itu, mengatakan dia tidak melihat adanya pensiunan F-22 tambahan dalam waktu dekat, menyebut pesawat itu sebagai “platform tempur udara-ke-udara utama” militer.
Upaya untuk menghemat dana untuk penelitian dan pengembangan datang ketika Gedung Putih mengusulkan anggaran militer terbesar dalam sejarah AS, mencari USD813,3 miliar selama tahun depan, atau USD31 miliar lebih dari yang disetujui untuk 2022.
Proposal tersebut mencakup USD682 juta dalam bantuan militer untuk Ukraina, serta peningkatan 9,5% dalam pendanaan R&D, menempatkan total lebih dari USD130 miliar.
Sementara Angkatan Darat, Angkatan Laut dan Marinir bisa melihat pengurangan kumulatif sekitar 4.300 personel, Angkatan Udara akan menambah 200 tentara baru.
Alasannya, itu sebagai upaya untuk membebaskan dana untuk penelitian danpengembangan jet tempur baru, karena upgrade Raptor agar tetap layak tempur terlalu mahal.
Mengutip laporan Defense News, Selasa (29/3/2022), Pentagon ingin mengirim hampir tiga lusin pesawat tempur canggih itu ke "boneyard" di Pangkalan Udara Davis-Monthan di Tucson, Arizona.
Pentagon berharap untuk menggunakan dana yang akan dihemat untuk penelitian dan pengembangan (R&D) di bawah program "Next-Generation Air Dominance".
Jika didukung oleh Kongres, langkah tersebut akan mengurangi total armada F-22 AS dari 186 menjadi 153 unit.
Rencana untuk memindahkan pesawat tersebut ke Virginia dari Eglin AFB di Florida telah terhenti selama lebih dari tiga tahun.
Angkatan Udara telah menyatakan bahwa F-22 yang lebih tua yang saat ini digunakan untuk pelatihan akan terlalu mahal untuk tetap dalam kondisi pertempuran. Demikian disampaikan wakil asisten sekretaris anggaran Mayor Jenderal James Peccia.
Upgrade F-22 akan menelan biaya hampir USD2 miliar selama delapan tahun ke depan, dana yang lebih disukai Angkatan Udara untuk dimasukkan ke dalam pesawat yang lebih baru.
Juru bicara Angkatan Udara Ann Stefanek mengatakan F-22 yang tersisa akan ditempatkan di beberapa pangkalan di Virginia, Hawaii, Florida dan Alaska.
Sekretaris Angkatan Udara AS Frank Kendall, sementara itu, mengatakan dia tidak melihat adanya pensiunan F-22 tambahan dalam waktu dekat, menyebut pesawat itu sebagai “platform tempur udara-ke-udara utama” militer.
Upaya untuk menghemat dana untuk penelitian dan pengembangan datang ketika Gedung Putih mengusulkan anggaran militer terbesar dalam sejarah AS, mencari USD813,3 miliar selama tahun depan, atau USD31 miliar lebih dari yang disetujui untuk 2022.
Proposal tersebut mencakup USD682 juta dalam bantuan militer untuk Ukraina, serta peningkatan 9,5% dalam pendanaan R&D, menempatkan total lebih dari USD130 miliar.
Sementara Angkatan Darat, Angkatan Laut dan Marinir bisa melihat pengurangan kumulatif sekitar 4.300 personel, Angkatan Udara akan menambah 200 tentara baru.
(min)
Lihat Juga :
tulis komentar anda