Australia Anggap Pakta Keamanan Kepulauan Solomon-China Picu Militerisasi Pasifik

Senin, 28 Maret 2022 - 14:49 WIB
Australia dan Selandia Baru telah mempertanyakan tujuan pangkalan militer yang akan berjarak kurang dari 2000 km dari pantai Australia itu.

Kedua negara mencatat bahwa pangkalan itu bertindak sebagai potensi militerisasi wilayah tersebut.

Perdana Menteri Selandia Baru Jacinda Ardern mengatakan kesepakatan yang dirundingkan Kepulauan Solomon dan China "sangat mengkhawatirkan" bagi negaranya.

Sementara itu, Australia telah mulai melobi negara-negara Kepulauan Pasifik terhadap rancangan perjanjian tersebut.

PM Australia Morrison berbicara dengan rekan-rekannya di PM Papua Nugini James Marape dan PM Fiji Frank Bainimarama.

Australia telah merencanakan beberapa interaksi lagi di berbagai tingkatan di wilayah tersebut.

Perdana Menteri Kepulauan Solomon Manasseh Sogavare, yang mengalihkan hubungan diplomatik dari Taiwan ke China pada 2019, dijadwalkan membuat pernyataan publik di parlemen tentang perjanjian keamanan dengan China pada Selasa pagi.

Laporan pangkalan militer pertama China di Pasifik datang ketika Australia memperluas anggaran militernya.

Australia juga menyelesaikan pengaturan keamanan trilateral bernama AUKUS dengan Amerika Serikat (AS) dan Inggris.

Sesuai AUKUS, Australia akan menerima teknologi dari AS dan Inggris untuk membangun kapal selam nuklir selain beberapa rudal dan perangkat keras militer.
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More