Invasi Rusia Hari Ke-24: Ukraina Kehilangan Akses ke Laut Azov
Sabtu, 19 Maret 2022 - 15:56 WIB
KIEV - Invasi Rusia ke Ukraina telah memasuki hari ke-24 pada Sabtu (19/3/2022). Kementerian Pertahanan di Kiev mengakui bahwa mereka kehilangan akses ke Laut Azov untuk sementara karena pasukan Moskow dengan serangannya yang kuat telah memperketat cengkeraman mereka di sekitar pelabuhan utama Laut Mariupol.
"Para penjajah telah berhasil sebagian di distrik operasional Donetsk, untuk sementara merampas akses Ukraina ke Laut Azov," kata Kementerian Pertahanan Ukraina dalam sebuah pernyataan, seperti dikutip Reuters.
Kementerian itu tidak merinci dalam pernyataannya apakah pasukan Ukraina telah mendapatkan kembali akses ke Laut Azov.
Rusia mengatakan pada hari Jumat bahwa pasukannya memperketat posisinya di sekitar Mariupol, di mana diperkirakan 80 persen rumah di kota itu telah rusak.
Sekitar 1.000 orang diduga masih terperangkap di tempat perlindungan bom darurat di bawah teater yang hancur.
Mariupol, dengan lokasi strategisnya di pantai Laut Azov, telah menjadi target sejak dimulainya perang pada 24 Februari ketika Presiden Rusia Vladimir Putin meluncurkan apa yang disebutnya "operasi militer khusus".
Kota ini terletak di rute antara semenanjung Crimea yang dicaplok Rusia di barat dan wilayah Donetsk di timur, yang sebagian dikendalikan oleh separatis pro-Rusia.
Sementara itu, Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky yang meratapi kehancuran negaranya mengajak Presiden Putin untuk berunding damai. Menurutnya, ini adalah waktu yang tepat untuk berunding mengakhiri konflik atau, jika tidak, beberapa generasi akan hilang akibat kehancuran dan kerugian.
"Para penjajah telah berhasil sebagian di distrik operasional Donetsk, untuk sementara merampas akses Ukraina ke Laut Azov," kata Kementerian Pertahanan Ukraina dalam sebuah pernyataan, seperti dikutip Reuters.
Kementerian itu tidak merinci dalam pernyataannya apakah pasukan Ukraina telah mendapatkan kembali akses ke Laut Azov.
Rusia mengatakan pada hari Jumat bahwa pasukannya memperketat posisinya di sekitar Mariupol, di mana diperkirakan 80 persen rumah di kota itu telah rusak.
Sekitar 1.000 orang diduga masih terperangkap di tempat perlindungan bom darurat di bawah teater yang hancur.
Mariupol, dengan lokasi strategisnya di pantai Laut Azov, telah menjadi target sejak dimulainya perang pada 24 Februari ketika Presiden Rusia Vladimir Putin meluncurkan apa yang disebutnya "operasi militer khusus".
Kota ini terletak di rute antara semenanjung Crimea yang dicaplok Rusia di barat dan wilayah Donetsk di timur, yang sebagian dikendalikan oleh separatis pro-Rusia.
Sementara itu, Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky yang meratapi kehancuran negaranya mengajak Presiden Putin untuk berunding damai. Menurutnya, ini adalah waktu yang tepat untuk berunding mengakhiri konflik atau, jika tidak, beberapa generasi akan hilang akibat kehancuran dan kerugian.
(min)
tulis komentar anda