Perang Makin Memanas, Kapal-kapal Perang Rusia Tiba di Ukraina

Rabu, 16 Maret 2022 - 00:01 WIB
Sebagian besar kota telah dihancurkan oleh pemboman Rusia. Terlepas dari serbuan hebat ini, pasukan Ukraina terus melawan agresi Rusia di daerah tersebut.

Kementerian Pertahanan Inggris menyatakan pada 13 Maret bahwa pasukan Angkatan Laut Rusia telah membentuk “blokade jauh” di pantai Laut Hitam Ukraina, menekankan bahwa kapal perang terus menyerang dari laut dan mungkin merencanakan pendaratan.

Menurut intelijen Inggris, blokade telah secara efektif memutuskan Ukraina dari perdagangan global, karena Angkatan Laut Rusia terus meluncurkan serangan rudal ke negara itu.

Menurut laporan intelijen itu, tentara Rusia telah mencoba satu pendaratan kapal amfibi di lepas pantai Laut Azov dan mungkin mencoba lebih banyak lagi. “Pasukan Angkatan Laut Rusia juga terus melakukan serangan rudal terhadap sasaran di seluruh Ukraina," kata Kementerian Pertahanan Inggris dalam pembaruan intelijen yang diunggah di Twitter, seperti dikutip EurAsian Times,Selasa (15/3/2022).

"Rusia telah melakukan satu pendaratan amfibi di Laut Azov dan dapat melakukan operasi serupa lebih lanjut dalam beberapa minggu mendatang," lanjut kementerian tersebut.

“Pasukan Angkatan Laut Rusia telah membentuk blokade jauh di pantai Laut Hitam Ukraina, yang secara efektif mengisolasi Ukraina dari perdagangan maritim internasional."

Selain itu, pejabat pertahanan AS sebelumnya mengonfirmasi serangan pasukan amfibi Rusia yang terdiri dari infanteri Angkatan Laut yang bergerak ke darat dari Laut Azov, barat Mariupol, di selatan Oblast Donetsk, pada awal invasi bulan lalu.

Militer Ukraina mengeklaim pada 8 Maret bahwa Vasily Bykov, salah satu dari dua kapal Rusia yang menyerang Pulau Ular [Snake Island] di Laut Hitam bulan lalu, telah dihancurkan di dekat kota pelabuhan Odessa. Menurut pihak berwenang, itu adalah salah satu dari dua kapal Rusia yang telah hancur sejauh ini dalam pertempuran.

Dalam sebuah pernyataan yang disiarkan televisi, penasihat keamanan nasional Ukraina Oleksiy Danilov sebelumnya menyatakan bahwa pasukan terjun payung Rusia siap menyerang Odessa, kota terbesar di Laut Hitam, tetapi akan menghadapi perlawanan yang luar biasa.

“Mereka menunggu di sana, dan mereka tidak akan berjalan mulus,” katanya. Cuaca buruk, katanya, memaksa mereka untuk menunda serangan ke kota.
Halaman :
Lihat Juga :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More