Serangan Artileri Hantam Blok Apartemen di Kiev, Satu Orang Tewas
Selasa, 15 Maret 2022 - 01:24 WIB
KIEV - Sedikitnya satu orang tewas dan selusin lainnya terluka ketika sebuah blok apartemen di utara Kiev dihantam oleh apa yang diyakini sebagai tembakan artileri saat pasukan Rusia mendekat ke jantung ibu kota Ukraina , Senin (14/3/2022).
"Pada 07:40 (05:40 GMT) mayat satu orang ditemukan tewas di sebuah gedung apartemen sembilan lantai di distrik Obolon Kiev,” layanan darurat mengatakan dalam sebuah pernyataan, seperti dikutip dari Al Jazeera.
Pernyataan itu juga menambahkan bahwa tiga orang telah dirawat di rumah sakit dan sembilan dirawat di tempat kejadian. Serangan itu menghancurkan apartemen di beberapa lantai, merusak bagian depan dan belakang bangunan tempat tinggal.
Di salah satu balkon yang menghitam, dua pria terlihat membuang perabotan dan puing-puing yang hancur. Salah satunya memasang bendera Ukraina kecil di langkan balkon.
“Anda masih bisa mencium bau terbakar,” kata Imran Khan dari Al Jazeera melaporkan dari tempat kejadian. Dilaporkan pula, tim penyelamat masih menyisir gedung untuk melihat apakah ada lebih banyak mayat di dalamnya.
“Sepanjang hari, kami telah melihat orang-orang kembali ke sini dengan air mata, hanya melihat bangunan dan rumah mereka yang telah hancur total,” tambah Khan. “Itu kawasan pemukiman. Ada lapangan sepak bola [sangat dekat dengan gedung], tidak ada target militer di mana pun di sini,” lanjutnya.
Secara terpisah pada hari Senin, pejabat kota di Kiev mengatakan dua orang tewas ketika sebuah pabrik pesawat Antonov di ibukota dan sebuah bangunan perumahan di dekatnya menjadi sasaran penembakan Rusia.
Pasukan Rusia "menembaki sebuah bangunan tempat tinggal dan pabrik Antonov. Menurut jumlah korban awal, dua orang tewas dan tujuh terluka," kata balai kota dalam sebuah pesan di akun Telegram-nya. Pernyataan itu tidak dapat diverifikasi secara independen.
Rusia sendiri tetap membantah menjadikan warga sipil sebagai target serangan. Moskow tetap menyatakan operasi militer khusus di Ukraina sebagai tanggapan atas permintaan bantuan dari para pemimpin republik Donbass. Rusia menuntut demiliterisasi dan denazifikasi Ukraina, status netral dan bebas nuklirnya, pengakuan kedaulatan Rusia atas Krimea dan kedaulatan republik rakyat Donetsk dan Lugansk.
"Pada 07:40 (05:40 GMT) mayat satu orang ditemukan tewas di sebuah gedung apartemen sembilan lantai di distrik Obolon Kiev,” layanan darurat mengatakan dalam sebuah pernyataan, seperti dikutip dari Al Jazeera.
Pernyataan itu juga menambahkan bahwa tiga orang telah dirawat di rumah sakit dan sembilan dirawat di tempat kejadian. Serangan itu menghancurkan apartemen di beberapa lantai, merusak bagian depan dan belakang bangunan tempat tinggal.
Di salah satu balkon yang menghitam, dua pria terlihat membuang perabotan dan puing-puing yang hancur. Salah satunya memasang bendera Ukraina kecil di langkan balkon.
“Anda masih bisa mencium bau terbakar,” kata Imran Khan dari Al Jazeera melaporkan dari tempat kejadian. Dilaporkan pula, tim penyelamat masih menyisir gedung untuk melihat apakah ada lebih banyak mayat di dalamnya.
“Sepanjang hari, kami telah melihat orang-orang kembali ke sini dengan air mata, hanya melihat bangunan dan rumah mereka yang telah hancur total,” tambah Khan. “Itu kawasan pemukiman. Ada lapangan sepak bola [sangat dekat dengan gedung], tidak ada target militer di mana pun di sini,” lanjutnya.
Secara terpisah pada hari Senin, pejabat kota di Kiev mengatakan dua orang tewas ketika sebuah pabrik pesawat Antonov di ibukota dan sebuah bangunan perumahan di dekatnya menjadi sasaran penembakan Rusia.
Pasukan Rusia "menembaki sebuah bangunan tempat tinggal dan pabrik Antonov. Menurut jumlah korban awal, dua orang tewas dan tujuh terluka," kata balai kota dalam sebuah pesan di akun Telegram-nya. Pernyataan itu tidak dapat diverifikasi secara independen.
Rusia sendiri tetap membantah menjadikan warga sipil sebagai target serangan. Moskow tetap menyatakan operasi militer khusus di Ukraina sebagai tanggapan atas permintaan bantuan dari para pemimpin republik Donbass. Rusia menuntut demiliterisasi dan denazifikasi Ukraina, status netral dan bebas nuklirnya, pengakuan kedaulatan Rusia atas Krimea dan kedaulatan republik rakyat Donetsk dan Lugansk.
(esn)
tulis komentar anda