Hindari Sanksi Barat, Kaum Tajir Rusia Pindah Dana dari Eropa ke Dubai
Senin, 14 Maret 2022 - 15:02 WIB
MOSKOW - Orang-orang kaya Rusia telah meningkatkan upaya mereka memindahkan dana dari Eropa ke Dubai untuk menghindari sanksi Barat akibat serangan Rusia di Ukraina.
Kabar tersebut dilaporkan Reuters, mengutip sumber keuangan dan hukum di negara Teluk itu.
Sebagai tujuan wisata yang diakui secara global, Dubai juga dianggap sebagai pusat bisnis di kawasan itu.
Penolakan Uni Emirat Arab (UEA) baru-baru ini untuk mengutuk operasi militer Rusia di Ukraina di Dewan Keamanan PBB tampaknya telah ditafsirkan orang-orang kaya Rusia sebagai undangan untuk memindahkan dana mereka.
Menurut sumber Reuters, warga Rusia telah memindahkan dana mereka dari Swiss dan Inggris ke Dubai, setelah kedua negara tersebut memberikan sanksi kepada Rusia.
Swiss dan Inggris juga mengancam akan membekukan aset para pengusaha dan politisi Rusia terkemuka.
Seorang pengacara yang tidak disebutkan namanya yang berbasis di Dubai mengatakan kepada Reuters bahwa perusahaannya telah menerima sejumlah pertanyaan dari entitas Rusia tentang pengalihan "dana yang sangat signifikan" ke Dubai.
Beberapa dilaporkan melibatkan dana ratusan juta dolar Amerika Serikat (AS).
Sumber lain, seorang bankir swasta senior, mengatakan pelanggan Rusia dengan rekening di bank swasta di tempat lain membuka rekening dengan cabang UEA untuk bank yang sama atau dengan bank lokal.
Mereka mencatat bahwa jumlah nasabah asal Rusia baru-baru ini meningkat. Sumber lain mengatakan mereka telah melihat pertumbuhan baru-baru ini dalam investasi Rusia di real estat kawasan itu.
Analis mengatakan UEA, dan Dubai khususnya, adalah lokasi yang nyaman bagi warga Rusia karena hanya beberapa jam penerbangan dari Rusia dan tidak memiliki regulator yang bertanggung jawab ke negara-negara Barat.
Tempat ini juga sangat populer di kalangan turis Rusia selama beberapa tahun terakhir, dengan orang Rusia menjadi salah satu pengunjung dan pembeli properti paling banyak di UEA.
Meski dana Rusia di Dubai belum dikenakan sanksi Barat, sumber perbankan mengatakan ada risiko kerusakan reputasi lembaga keuangan kawasan yang terus bekerja dengan Rusia, saat banyak perusahaan asing memutuskan hubungan dengan Moskow.
Ketika dimintai komentar tentang aliran uang Rusia ke wilayah tersebut, bank sentral, Kantor Media Pemerintah Dubai, dan Kementerian Luar Negeri UEA tidak segera menanggapi.
Sementara itu, Satuan Tugas Aksi Keuangan, pengawas kejahatan keuangan global yang berbasis di Paris, pekan lalu menempatkan UEA pada "daftar abu-abu" negara-negara yang menjadi sasaran peningkatan pemantauan.
Satu sumber mengatakan kepada Reuters bahwa ini berarti bank-bank negara itu harus berhati-hati dalam menerima uang Rusia jika mereka ingin menghindari sanksi dari Uni Eropa.
Kabar tersebut dilaporkan Reuters, mengutip sumber keuangan dan hukum di negara Teluk itu.
Sebagai tujuan wisata yang diakui secara global, Dubai juga dianggap sebagai pusat bisnis di kawasan itu.
Penolakan Uni Emirat Arab (UEA) baru-baru ini untuk mengutuk operasi militer Rusia di Ukraina di Dewan Keamanan PBB tampaknya telah ditafsirkan orang-orang kaya Rusia sebagai undangan untuk memindahkan dana mereka.
Baca Juga
Menurut sumber Reuters, warga Rusia telah memindahkan dana mereka dari Swiss dan Inggris ke Dubai, setelah kedua negara tersebut memberikan sanksi kepada Rusia.
Swiss dan Inggris juga mengancam akan membekukan aset para pengusaha dan politisi Rusia terkemuka.
Seorang pengacara yang tidak disebutkan namanya yang berbasis di Dubai mengatakan kepada Reuters bahwa perusahaannya telah menerima sejumlah pertanyaan dari entitas Rusia tentang pengalihan "dana yang sangat signifikan" ke Dubai.
Beberapa dilaporkan melibatkan dana ratusan juta dolar Amerika Serikat (AS).
Sumber lain, seorang bankir swasta senior, mengatakan pelanggan Rusia dengan rekening di bank swasta di tempat lain membuka rekening dengan cabang UEA untuk bank yang sama atau dengan bank lokal.
Mereka mencatat bahwa jumlah nasabah asal Rusia baru-baru ini meningkat. Sumber lain mengatakan mereka telah melihat pertumbuhan baru-baru ini dalam investasi Rusia di real estat kawasan itu.
Analis mengatakan UEA, dan Dubai khususnya, adalah lokasi yang nyaman bagi warga Rusia karena hanya beberapa jam penerbangan dari Rusia dan tidak memiliki regulator yang bertanggung jawab ke negara-negara Barat.
Tempat ini juga sangat populer di kalangan turis Rusia selama beberapa tahun terakhir, dengan orang Rusia menjadi salah satu pengunjung dan pembeli properti paling banyak di UEA.
Meski dana Rusia di Dubai belum dikenakan sanksi Barat, sumber perbankan mengatakan ada risiko kerusakan reputasi lembaga keuangan kawasan yang terus bekerja dengan Rusia, saat banyak perusahaan asing memutuskan hubungan dengan Moskow.
Ketika dimintai komentar tentang aliran uang Rusia ke wilayah tersebut, bank sentral, Kantor Media Pemerintah Dubai, dan Kementerian Luar Negeri UEA tidak segera menanggapi.
Sementara itu, Satuan Tugas Aksi Keuangan, pengawas kejahatan keuangan global yang berbasis di Paris, pekan lalu menempatkan UEA pada "daftar abu-abu" negara-negara yang menjadi sasaran peningkatan pemantauan.
Satu sumber mengatakan kepada Reuters bahwa ini berarti bank-bank negara itu harus berhati-hati dalam menerima uang Rusia jika mereka ingin menghindari sanksi dari Uni Eropa.
(sya)
tulis komentar anda