Derita Pengungsi Kulit Hitam Ukraina: Alami Diskriminasi Saat Kabur dari Invasi Rusia
Minggu, 13 Maret 2022 - 08:28 WIB
KIEV - Krisis kemanusiaan di Ukraina telah menimbulkan sorotan terkait dugaan rasisme . Kekhawatiran itu terkait imigran dari Afrika dan orang kulit berwarna lain yang menyebut Ukraina sebagai rumah.
Ketika jutaan orang melarikan diri dari Ukraina, ada tuduhan diskriminasi terhadap para pengungsi ini.
Di Amerika Serikat , masalah ini mendapat perhatian Asosiasi Nasional untuk Kemajuan Orang Kulit Berwarna dan Liga Perkotaan Nasional, yang menandatangani surat kepada presiden Uni Eropa yang menyerukan perlakuan yang adil dan manusiawi untuk semua.
Sejak hari pertama invasi Rusia, laporan diskriminasi di perbatasan Ukraina mulai muncul ke permukaan.
Seorang pelajar dari Ghana menggambarkan apa yang dia lihat dan alami.
"Kebanyakan mereka akan, mereka akan mempertimbangkan orang kulit putih dulu. Orang kulit putih dulu, orang India, orang Arab sebelum orang kulit hitam," kata Ethel Ansaeh Otto seperti dikutip dari CBS News, Minggu (13/3/2022).
Pelajar lain, dari Maroko, mengatakan: "Kami pergi ke stasiun kereta api dan mereka tidak mengizinkan kami masuk."
"Dan ketika mereka mengizinkan kami masuk, mereka seperti, 'Anda harus memberi kami uang karena ini, ini tidak gratis untuk Anda karena Anda orang asing. Ini tidak gratis untuk Anda," kata Selma El Alaui.
Ketika jutaan orang melarikan diri dari Ukraina, ada tuduhan diskriminasi terhadap para pengungsi ini.
Di Amerika Serikat , masalah ini mendapat perhatian Asosiasi Nasional untuk Kemajuan Orang Kulit Berwarna dan Liga Perkotaan Nasional, yang menandatangani surat kepada presiden Uni Eropa yang menyerukan perlakuan yang adil dan manusiawi untuk semua.
Sejak hari pertama invasi Rusia, laporan diskriminasi di perbatasan Ukraina mulai muncul ke permukaan.
Seorang pelajar dari Ghana menggambarkan apa yang dia lihat dan alami.
"Kebanyakan mereka akan, mereka akan mempertimbangkan orang kulit putih dulu. Orang kulit putih dulu, orang India, orang Arab sebelum orang kulit hitam," kata Ethel Ansaeh Otto seperti dikutip dari CBS News, Minggu (13/3/2022).
Pelajar lain, dari Maroko, mengatakan: "Kami pergi ke stasiun kereta api dan mereka tidak mengizinkan kami masuk."
"Dan ketika mereka mengizinkan kami masuk, mereka seperti, 'Anda harus memberi kami uang karena ini, ini tidak gratis untuk Anda karena Anda orang asing. Ini tidak gratis untuk Anda," kata Selma El Alaui.
tulis komentar anda