Serbia Bersumpah Akan Menghukum Sukarelawan yang Pergi ke Ukraina

Sabtu, 12 Maret 2022 - 10:10 WIB
Presiden Serbia Aleksandar Vucic. Foto/Russia Today
BEOGRAD - Hukum Serbia melarang warganya untuk secara sukarela berperang dalam perang negara luar, dan siapa pun yang melakukannya di Ukraina – di kedua sisi – akan menghadapi hukuman berat. Hal itu ditegaskan Presiden Serbia Aleksandar Vucic.

“Mengenai sukarelawan, karena kedua belah pihak telah meminta sukarelawan, hukum Serbia – dan kami akan mengubahnya menjadi lebih ketat – melarang partisipasi dalam konflik apa pun yang tidak mempertahankan integritas teritorial Serbia,” kata Vucic di sebuah konferensi dengan menteri luar negeri Jerman .

“Siapa pun dari mereka yang berpikir mereka harus mengambil bagian dalam perang, kami akan menghukum berat sesuai dengan konstitusi dan hukum kami,” tegasnya seperti dikutip dari Russia Today, Sabtu (12/3/2022).



Kiev pekan lalu mengumumkan bahwa lebih dari 16.000 orang asing telah menjadi sukarelawan untuk Legiun Internasional Pertahanan Teritorial Ukraina. Presiden Volodymyr Zelensky bahkan telah memerintahkan pencabutan semua pembatasan visa bagi mereka yang ingin datang dan berperang.

Pada hari Jumat, Presiden Rusia Vladimir Putin menunjuk pada upaya perekrutan Ukraina untuk menyetujui permintaan dari Menteri Pertahanan Sergey Shoigu agar Moskow menerima sukarelawan juga. Shoigu secara khusus merujuk pada sukarelawan Suriah yang memerangi teroris Negara Islam (IS, sebelumnya ISIS) dengan dukungan militer Rusia.



Serbia secara resmi netral, baru-baru ini mengumumkan akan menghentikan kerja sama militer dengan NATO dan Rusia setelah Moskow memerintahkan pasukannya ke Ukraina bulan lalu. Sementara Beograd bercita-cita untuk bergabung dengan Uni Eropa (UE), dan itu masih jauh untuk menjadi anggota, dan Vucic sejauh ini menolak tekanan dari Brussels untuk bergabung dengan sanksi blok tersebut terhadap Rusia.

Menteri Luar Negeri Jerman Annalena Baerbock berada di Beograd pada hari Jumat untuk meningkatkan tekanan itu, mengatakan kepada Serbia bahwa bergabung dengan UE berarti kesiapan untuk menyelaraskan dengan posisi blok itu termasuk mengenai masalah Ukraina.

Vucic berterima kasih kepada Baerbock karena menjelaskan posisi Berlin kepadanya secara langsung, menambahkan bahwa sementara Jerman adalah mitra ekonomi dan politik terpenting Serbia di UE, sayangnya kedua negara memiliki posisi berbeda mengenai masalah tertentu di sekitar mereka.

(ian)
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More