Rusia Bongkar Rencana Ukraina Rebut Paksa Donbass, Instruktur AS Diduga Terlibat
Rabu, 09 Maret 2022 - 17:49 WIB
Meski demikian, fakta sebaliknya justru diungkap Mayor Jenderal Igor Konashenkov.
"Namun, dokumen asli dari dokumen militer rahasia Garda Nasional Ukraina dengan jelas membuktikan kepalsuan pernyataan itu," tegas Konashenkov.
Juru bicara tersebut menyebutkan Kementerian Pertahanan Rusia memiliki bukti dokumen perintah Komandan Garda Nasional Ukraina, Kolonel Jenderal Mykola Balan, tertanggal 22 Januari 2022, yang menjelaskan secara rinci rencana mempersiapkan serangan di Donbass.
Langkah-langkah membangun kemampuan militer Ukraina di daerah Donbass dilakukan atas perintah Panglima Angkatan Bersenjata Ukraina mulai 19 Januari, ungkap dokumen yang diperoleh media.
“Arahan tersebut di atas dikeluarkan untuk melaksanakan langkah-langkah yang ditentukan oleh perintah Panglima Angkatan Bersenjata Ukraina No. 39/304/78 tanggal 19 Januari 2022 dalam rangka meningkatkan kemampuan pengelompokan pasukan gabungan di wilayah wilayah Donetsk dan Lugansk," papar dia.
“Ini juga dapat dilihat sebagai memberikan perhatian yang signifikan pada masalah pemilihan personel, evaluasi semua yang terlibat oleh psikolog dan memastikan motivasi tinggi mereka," ungkap Mayor Jenderal Igor Konashenkov.
“Dokumen tersebut juga berisi instruksi untuk semua kegiatan yang bertujuan mencapai koordinasi tempur nasionalis yang harus diselesaikan pada 28 Februari, untuk memastikan pemenuhan misi tempur sebagai bagian dari Operasi Pasukan Gabungan Ukraina di Donbass," papar Konashenkov.
Menurut dia, operasi militer khusus Rusia, yang diluncurkan pada 24 Februari 2022, dengan demikian telah mendahului dan menggagalkan serangan skala besar oleh kelompok-kelompok pasukan Ukraina di Republik Rakyat Lugansk dan Donetsk.
Dia menambahkan, unit militer Ukraina yang direncanakan akan digunakan dalam serangan Donbass telah dilatih oleh instruktur Amerika Serikat (AS) dan Inggris di Lvov sejak 2016.
Pada Februari, Rusia secara resmi mengakui Republik Rakyat Donetsk dan Lugansk (DPR dan LPR) serta melancarkan operasi militer khusus di Ukraina setelah otoritas DPR dan LPR meminta bantuan mempertahankan diri dari serangan lanjutan oleh pasukan Ukraina.
"Namun, dokumen asli dari dokumen militer rahasia Garda Nasional Ukraina dengan jelas membuktikan kepalsuan pernyataan itu," tegas Konashenkov.
Juru bicara tersebut menyebutkan Kementerian Pertahanan Rusia memiliki bukti dokumen perintah Komandan Garda Nasional Ukraina, Kolonel Jenderal Mykola Balan, tertanggal 22 Januari 2022, yang menjelaskan secara rinci rencana mempersiapkan serangan di Donbass.
Langkah-langkah membangun kemampuan militer Ukraina di daerah Donbass dilakukan atas perintah Panglima Angkatan Bersenjata Ukraina mulai 19 Januari, ungkap dokumen yang diperoleh media.
“Arahan tersebut di atas dikeluarkan untuk melaksanakan langkah-langkah yang ditentukan oleh perintah Panglima Angkatan Bersenjata Ukraina No. 39/304/78 tanggal 19 Januari 2022 dalam rangka meningkatkan kemampuan pengelompokan pasukan gabungan di wilayah wilayah Donetsk dan Lugansk," papar dia.
“Ini juga dapat dilihat sebagai memberikan perhatian yang signifikan pada masalah pemilihan personel, evaluasi semua yang terlibat oleh psikolog dan memastikan motivasi tinggi mereka," ungkap Mayor Jenderal Igor Konashenkov.
“Dokumen tersebut juga berisi instruksi untuk semua kegiatan yang bertujuan mencapai koordinasi tempur nasionalis yang harus diselesaikan pada 28 Februari, untuk memastikan pemenuhan misi tempur sebagai bagian dari Operasi Pasukan Gabungan Ukraina di Donbass," papar Konashenkov.
Menurut dia, operasi militer khusus Rusia, yang diluncurkan pada 24 Februari 2022, dengan demikian telah mendahului dan menggagalkan serangan skala besar oleh kelompok-kelompok pasukan Ukraina di Republik Rakyat Lugansk dan Donetsk.
Dia menambahkan, unit militer Ukraina yang direncanakan akan digunakan dalam serangan Donbass telah dilatih oleh instruktur Amerika Serikat (AS) dan Inggris di Lvov sejak 2016.
Pada Februari, Rusia secara resmi mengakui Republik Rakyat Donetsk dan Lugansk (DPR dan LPR) serta melancarkan operasi militer khusus di Ukraina setelah otoritas DPR dan LPR meminta bantuan mempertahankan diri dari serangan lanjutan oleh pasukan Ukraina.
tulis komentar anda