Iran Berhasil Luncurkan Satelit Militer Kedua ke Orbit

Rabu, 09 Maret 2022 - 14:40 WIB
Iran Berhasil Luncurkan Satelit Militer Kedua ke Orbit. FOTO/Anadolu Agency
TEHERAN - Iran telah meluncurkan satelit militer keduanya ke luar angkasa. Peluncuran ini berlangsung ketika kekuatan dunia terus menunggu keputusan negara itu tentang negosiasi atas kebangkitan kembali kesepakatan nuklir 2015.

“Korps Pengawal Revolusi Islam (IRGC) Iran meluncurkan satelit Noor-2 di Gurun Shahroud di timur laut negara itu. Ditempatkan pada pembawa satelit Ghased, satelit berhasil mencapai orbit rendah 500 km (310 mil) di atas permukaan bumi,” sebut laporan Kantor Berita Republik Islam (IRNA), Selasa (8/3/2022).





Peluncuran yang sukses dilakukan hampir dua tahun setelah satelit Noor pertama IRGC diluncurkan pada tahun 2020. Langkah ini diambil dalam upaya untuk mewujudkan program luar angkasanya sendiri dan bergabung dengan negara-negara lain dalam kemampuan untuk mengirim satelit militer ke orbit.

Menurut IRNA, program ini diluncuran untuk mengumpulkan intelijen dan meningkatkan kemampuan berbasis ruang angkasa. Peluncuran ini berlangsung setelah serangkaian kemunduran selama bertahun-tahun, di mana satelit 'Victory' gagal diluncurkan ke orbit pada tahun 2020 dan, baru-baru ini, tiga muatan gagal mencapai orbit pada akhir tahun lalu.

Setelah peluncuran satelit Noor pertamanya yang sukses, kepala Komando Luar Angkasa Amerika Serikat (AS) meremehkannya dan menganggapnya sebagai "webcam yang jatuh di luar angkasa" yang tidak akan memberi Teheran intelijen vital.



Sekutu Barat di Timur Tengah, yang dipimpin oleh Israel, telah menyatakan keprihatinan tentang kebangkitan kembali kesepakatan yang dapat melibatkan pencabutan sanksi dari Iran. Perkembangan nuklir negara itu, program rudal balistik serta dukungan untuk proxy di Timur Tengah menjadi perhatian utama.

AS telah menuduh peluncuran satelit Iran menentang resolusi Dewan Keamanan PBB dan telah meminta Teheran untuk tidak melakukan kegiatan yang berkaitan dengan rudal balistik yang mampu mengirimkan senjata nuklir.

Iran, yang telah lama mengatakan tidak mencari senjata nuklir, sebelumnya menyatakan bahwa peluncuran satelit dan uji roketnya tidak memiliki komponen militer. Badan intelijen AS dan Badan Energi Atom Internasional mengatakan Iran meninggalkan program nuklir militer terorganisir pada tahun 2003.
(esn)
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More