Malaysia Buka Lagi Perbatasan untuk Pengunjung Internasional Mulai 1 April
Selasa, 08 Maret 2022 - 21:48 WIB
KUALA LUMPUR - Malaysia akan membuka kembali perbatasannya untuk pengunjung internasional mulai 1 April. Kebijakan ini memungkinkan para pelancong yang sepenuhnya divaksinasi terhadap Covid-19 memasuki negara itu tanpa karantina.
Perdana Menteri (PM) Malaysia Ismail Sabri Yaakob mengumumkan kebijakan itu pada Selasa (8/3/2022).
Pengunjung akan diminta menjalani tes pra-keberangkatan (RT-PCR) dan tes saat kedatangan (RTK-Antigen di bawah pengawasan profesional) 24 jam setelah kedatangan.
Saat ini, pengunjung bisa masuk ke Malaysia hanya melalui travel bubble Singapura dan Langkawi untuk yang sudah divaksinasi lengkap.
Dalam pidato yang disiarkan langsung di beberapa jaringan televisi nasional, PM Ismail mengatakan pembukaan kembali perbatasan adalah bagian dari transisi ke fase "endemik" hidup dengan virus.
Malaysia menutup perbatasannya dua tahun lalu pada 18 Maret 2020, ketika pandemi virus corona menyebar dengan cepat ke seluruh dunia.
"Pemerintah telah memutuskan membuka kembali perbatasan negara pada 1 April," ungkap dia, dilansir The Straits Times.
“Saya yakin ini sudah lama ditunggu-tunggu masyarakat. Pengumuman ini juga akan mendongkrak perekonomian secara keseluruhan, khususnya industri pariwisata yang terdampak parah akibat pandemi ini,” papar dia.
Wisatawan yang ingin masuk ke Malaysia hanya perlu mengunduh aplikasi pelacakan MySejahtera dan mengisi formulir perjalanan sebelum keberangkatan.
Pelancong internasional tidak lagi diharuskan mengajukan MyTravelPass, yang akan dihapuskan.
Sementara masker masih akan wajib selama fase transisi. PM Ismail mengumumkan pelonggaran aturan Covid-19 lebih lanjut mulai 1 April.
Individu yang tidak divaksinasi akan diizinkan melewati batas negara bagian, dan tidak akan ada lagi batasan jam buka atau kapasitas tempat komersial dan restoran.
Malaysia telah menjaga ekonominya tetap terbuka meskipun ada gelombang pandemi Omicron dengan beban kasus harian mencapai rekor tertinggi dan rawat inap di sekitar tertinggi dalam lima bulan.
Malaysia mencatat 26.856 kasus baru setiap hari pada Senin (7/3/2022).
"Dalam beberapa pekan terakhir, jumlah kasus harian Covid-19 melonjak karena gelombang Omicron. Namun, jumlah kasus pada kategori 3, 4 dan 5 sangat rendah, yaitu 0,7 persen," ungkap PM Ismail, merujuk pada kategori serius Covid-19 yang mencakup rawat inap.
“Jumlah pasien yang membutuhkan perawatan intensif untuk saat ini terkendali, dengan kapasitas 42 persen," ujar dia.
Hampir 80% dari total populasi Malaysia telah divaksinasi penuh, sementara 64% orang Malaysia telah menggunakan dosis booster.
Negara ini juga secara bertahap melonggarkan protokol virusnya. Kontak dekat tanpa gejala pasien Covid-19 tidak lagi diwajibkan menjalani karantina wajib.
Malaysia juga telah menjatuhkan persyaratan bagi pelancong yang masuk untuk menjalani pengujian dalam waktu enam hari setelah kedatangan di bawah jalur perjalanan yang divaksinasi dengan Singapura.
Perdana Menteri (PM) Malaysia Ismail Sabri Yaakob mengumumkan kebijakan itu pada Selasa (8/3/2022).
Pengunjung akan diminta menjalani tes pra-keberangkatan (RT-PCR) dan tes saat kedatangan (RTK-Antigen di bawah pengawasan profesional) 24 jam setelah kedatangan.
Saat ini, pengunjung bisa masuk ke Malaysia hanya melalui travel bubble Singapura dan Langkawi untuk yang sudah divaksinasi lengkap.
Dalam pidato yang disiarkan langsung di beberapa jaringan televisi nasional, PM Ismail mengatakan pembukaan kembali perbatasan adalah bagian dari transisi ke fase "endemik" hidup dengan virus.
Malaysia menutup perbatasannya dua tahun lalu pada 18 Maret 2020, ketika pandemi virus corona menyebar dengan cepat ke seluruh dunia.
"Pemerintah telah memutuskan membuka kembali perbatasan negara pada 1 April," ungkap dia, dilansir The Straits Times.
“Saya yakin ini sudah lama ditunggu-tunggu masyarakat. Pengumuman ini juga akan mendongkrak perekonomian secara keseluruhan, khususnya industri pariwisata yang terdampak parah akibat pandemi ini,” papar dia.
Wisatawan yang ingin masuk ke Malaysia hanya perlu mengunduh aplikasi pelacakan MySejahtera dan mengisi formulir perjalanan sebelum keberangkatan.
Pelancong internasional tidak lagi diharuskan mengajukan MyTravelPass, yang akan dihapuskan.
Sementara masker masih akan wajib selama fase transisi. PM Ismail mengumumkan pelonggaran aturan Covid-19 lebih lanjut mulai 1 April.
Individu yang tidak divaksinasi akan diizinkan melewati batas negara bagian, dan tidak akan ada lagi batasan jam buka atau kapasitas tempat komersial dan restoran.
Malaysia telah menjaga ekonominya tetap terbuka meskipun ada gelombang pandemi Omicron dengan beban kasus harian mencapai rekor tertinggi dan rawat inap di sekitar tertinggi dalam lima bulan.
Malaysia mencatat 26.856 kasus baru setiap hari pada Senin (7/3/2022).
"Dalam beberapa pekan terakhir, jumlah kasus harian Covid-19 melonjak karena gelombang Omicron. Namun, jumlah kasus pada kategori 3, 4 dan 5 sangat rendah, yaitu 0,7 persen," ungkap PM Ismail, merujuk pada kategori serius Covid-19 yang mencakup rawat inap.
“Jumlah pasien yang membutuhkan perawatan intensif untuk saat ini terkendali, dengan kapasitas 42 persen," ujar dia.
Hampir 80% dari total populasi Malaysia telah divaksinasi penuh, sementara 64% orang Malaysia telah menggunakan dosis booster.
Negara ini juga secara bertahap melonggarkan protokol virusnya. Kontak dekat tanpa gejala pasien Covid-19 tidak lagi diwajibkan menjalani karantina wajib.
Malaysia juga telah menjatuhkan persyaratan bagi pelancong yang masuk untuk menjalani pengujian dalam waktu enam hari setelah kedatangan di bawah jalur perjalanan yang divaksinasi dengan Singapura.
(sya)
tulis komentar anda