Rusia Bisa Langsung Setop Serangan Saat Ukraina Setujui Syaratnya
Selasa, 08 Maret 2022 - 19:22 WIB
Peskov mengatakan kepada Reuters bahwa Rusia tidak berusaha membuat klaim teritorial lebih lanjut di Ukraina, tetapi ingin Kiev mengakui Krimea sebagai wilayah Rusia.
Dianggap sebagai tanah Rusia sejak zaman Kekaisaran, Krimea adalah republik otonom di dalam Uni Soviet sampai diserahkan ke SSR Ukraina oleh Nikita Kruschev pada tahun 1954.
Krimea memilih bergabung kembali dengan Rusia pada 2014, setelah beberapa upaya referendum oleh penduduknya untuk memisahkan diri dari Ukraina setelah berakhirnya Uni Soviet.
“Setelah mengamandemen konstitusinya dan mengakui kedaulatan Rusia, Ukraina perlu mengakui bahwa Donetsk dan Lugansk adalah negara merdeka. Dan itu saja. Itu (serangan) akan berhenti segera," tegas Peskov.
Pasukan Ukraina telah melancarkan kampanye militer terhadap kedua wilayah yang memisahkan diri, yang secara kolektif dikenal sebagai Donbass, sejak 2014.
Rusia menuduh Ukraina melakukan “genosida” terhadap penutur bahasa Rusia di Donbass, dan Putin mengakui kemerdekaan kedua republik tersebut bulan lalu, sehari sebelum meluncurkan apa yang disebutnya "operasi militer" untuk "mendemilitarisasi" dan "mendenazifikasi" Ukraina.
"Kami benar-benar menyelesaikan demiliterisasi Ukraina. Kami akan menyelesaikannya," ujar Peskov kepada Reuters.
Dia menambahkan, "Tetapi yang utama adalah Ukraina menghentikan aksi militernya. Mereka harus menghentikan aksi militer mereka dan kemudian tidak ada yang akan menembak."
Dua putaran negosiasi antara pejabat Ukraina dan Rusia telah gagal menghasilkan resolusi konflik, yang kini telah berkecamuk selama 12 hari.
Pada Senin, delegasi dari Moskow dan Kiev tiba di Belarusia untuk putaran ketiga pembicaraan, sementara pasukan Rusia mengumumkan gencatan senjata di beberapa kota untuk memungkinkan pengungsi melarikan diri.
Dianggap sebagai tanah Rusia sejak zaman Kekaisaran, Krimea adalah republik otonom di dalam Uni Soviet sampai diserahkan ke SSR Ukraina oleh Nikita Kruschev pada tahun 1954.
Krimea memilih bergabung kembali dengan Rusia pada 2014, setelah beberapa upaya referendum oleh penduduknya untuk memisahkan diri dari Ukraina setelah berakhirnya Uni Soviet.
“Setelah mengamandemen konstitusinya dan mengakui kedaulatan Rusia, Ukraina perlu mengakui bahwa Donetsk dan Lugansk adalah negara merdeka. Dan itu saja. Itu (serangan) akan berhenti segera," tegas Peskov.
Pasukan Ukraina telah melancarkan kampanye militer terhadap kedua wilayah yang memisahkan diri, yang secara kolektif dikenal sebagai Donbass, sejak 2014.
Rusia menuduh Ukraina melakukan “genosida” terhadap penutur bahasa Rusia di Donbass, dan Putin mengakui kemerdekaan kedua republik tersebut bulan lalu, sehari sebelum meluncurkan apa yang disebutnya "operasi militer" untuk "mendemilitarisasi" dan "mendenazifikasi" Ukraina.
"Kami benar-benar menyelesaikan demiliterisasi Ukraina. Kami akan menyelesaikannya," ujar Peskov kepada Reuters.
Dia menambahkan, "Tetapi yang utama adalah Ukraina menghentikan aksi militernya. Mereka harus menghentikan aksi militer mereka dan kemudian tidak ada yang akan menembak."
Dua putaran negosiasi antara pejabat Ukraina dan Rusia telah gagal menghasilkan resolusi konflik, yang kini telah berkecamuk selama 12 hari.
Pada Senin, delegasi dari Moskow dan Kiev tiba di Belarusia untuk putaran ketiga pembicaraan, sementara pasukan Rusia mengumumkan gencatan senjata di beberapa kota untuk memungkinkan pengungsi melarikan diri.
tulis komentar anda