Ukraina Desak Rusia Didepak dari Kursi Dewan Keamanan PBB, Ini Kata AS

Sabtu, 05 Maret 2022 - 00:01 WIB
Dewan Keamanan PBB menggelar pertemuan setelah Rusia mengakui kemerdekaan dua republik Donbass di New York City, AS, 21 Februari 2022. Foto/REUTERS
WASHINGTON - Rusia menyalahgunakan posisinya di Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), tetapi menghapus negara itu sebagai anggota tetap tidak mungkin. Sekretaris Pers Gedung Putih Jen Psaki mengatakan hal itu pada Kamis (3/3/2022).

Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky menyarankan agar Rusia dicopot dari posisinya di Dewan Keamanan PBB setelah invasi Rusia ke Ukraina pekan lalu.

“Kami tidak melihat itu terjadi,” ujar Psaki ketika ditanya tentang ide Zelensky selama pengarahan di Gedung Putih.





Dia menambahkan, “Kami tentu mengerti, Anda tahu, (Rusia) memiliki kursi permanen di Dewan Keamanan.”



“Tentu saja, itulah mengapa sangat mengganggu bahwa Rusia, mengingat tanggung jawab khusus untuk menegakkan Piagam PBB, secara aktif menumbangkan Piagam dan menyalahgunakan posisinya,” papar dia bersikeras.



Bersama dengan China, Prancis, Inggris, dan AS, Rusia adalah anggota tetap Dewan Keamanan PBB dengan hak untuk memveto resolusi badan tersebut.

Moskow terakhir menggunakan hak ini sepekan yang lalu untuk memblokir rancangan yang disponsori Amerika Serikat untuk mengutuk serangan Moskow ke Ukraina.

Psaki kembali menolak seruan Zelensky agar zona larangan terbang diterapkan di atas Ukraina. Dia menjelaskan Presiden AS Joe Biden enggan membuat langkah seperti itu karena, “Pada dasarnya, militer AS akan menembak jatuh pesawat Rusia dan menyebabkan, mendorong potensi perang langsung dengan Rusia, sesuatu, langkah pasti yang kami ingin hindari."

Namun, Psaki bersikeras Washington tetap fokus penuh mendukung pemerintah Ukraina, termasuk dengan “mempercepat bantuan, mempercepat bantuan pertahanan militer, terlibat erat dengan mereka.”

Moskow mengirim pasukannya ke Ukraina Kamis lalu, dengan mengatakan itu adalah satu-satunya cara menghentikan "genosida" yang dilakukan oleh Kiev di republik Donetsk dan Lugansk yang memisahkan diri di wilayah tenggara Donbass.

Menurut Rusia, Moskow tidak berencana menduduki Ukraina, tetapi hanya ingin "mendenazifikasi" dan "mendemilitarisasi" negara tetangganya itu.

Kiev menolak klaim Moskow bahwa Ukraina hendak melakukan pengambilalihan paksa Donbass. Ukraina bersikeras Rusia melancarkan perang tanpa provokasi terhadap Kiev.
(sya)
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More