Dibohongi UE, Ukraina Tak Jadi Dipasok Jet Tempur untuk Lawan Rusia
Kamis, 03 Maret 2022 - 14:33 WIB
KIEV - Pernyataan Uni Eropa (UE) yang akan memasok jet tempur ke Ukraina untuk melawan invasi Rusia ternyata bohong.
Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg memastikan anggota Uni Eropa tidak akan meminjamkan jet tempur untuk perang di negara itu.
Pernyataan UE yang memberi harapan kepada Ukraina itu awalnya dilontarkan Perwakilan Tinggi UE untuk Urusan Luar Negeri Josep Borrell.
Borell, pada awal pekan ini, mengatakan total paket bantuan senilai 450 juta Euro untuk Kiev mencakup jet-jet tempur dan berbagai senjata mematikan. Dia melanjutkan bahwa semua paket bantuan akan dikirim melalui Polandia.
"Tentu saja, kami akan memasok senjata...kami bahkan akan menyediakan jet tempur," kata Borrell kepada wartawan pada hari itu. "Kami tidak hanya berbicara tentang amunisi.”
Alexandre Krauss, penasihat senior Parlemen Uni Eropa, pada hari yang sama juga men-tweet bahwa jet Eropa akan tiba di Ukraina dalam waktu satu jam. Namun, tweet itu sekarang dihapus.
Stoltenberg memberi penegasan bahwa anggota NATO tidak akan ambil bagian secara langsung dalam konflik Rusia dan Ukraina.
“Sekutu NATO memberikan berbagai jenis dukungan militer: material, senjata anti-tank, sistem pertahanan udara dan jenis peralatan militer lainnya untuk Ukraina, bantuan kemanusiaan dan juga dukungan keuangan. Tapi NATO tidak menjadi bagian dari konflik,” katanya dalam penampilan bersama dengan Presiden Polandia Andrzej Duda di sebuah pangkalan udara negara itu.
"Aliansi tidak akan mengirim pasukan ke Ukraina atau memindahkan pesawat ke wilayah udara Ukraina," imbuh Stoltenberg, seperti dikutip Air Force Time, Rabu (2/3/2022).
Presiden Duda menambahkan bahwa mengirim jet ke wilayah udara Ukraina—yang cukup mirip dengan pesawat tempur MiG-29 Fulcrum dan Su-27 Flanker Ukraina—akan sama dengan campur tangan militer dalam invasi Rusia ke negara itu.
Kevin Nieberg, juru bicara Komando Udara Sekutu NATO, menolak untuk mengonfirmasi klaim jet tempur pinjaman untuk Kiev.
"Angkatan Udara AS sejauh ini tidak memiliki rencana untuk mengirim pesawat tempurnya guna mengisi jet NATO yang ditawarkan ke Ukraina," katanya.
“Polandia dan sekutu NATO meningkatkan dukungan politik dan praktis mereka ke Ukraina karena terus mempertahankan diri terhadap invasi skala penuh Rusia,” kata Nieberg.
Presiden Rusia Vladimir Putin sudah mengeluarkan ancaman bagi setiap negara yang ikut campur dalam konflik Moskow dan Kiev. Ancaman ini yang diduga membuat Uni Eropa berpikir ulang untuk memasok jet tempur kepada Kiev.
Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg memastikan anggota Uni Eropa tidak akan meminjamkan jet tempur untuk perang di negara itu.
Pernyataan UE yang memberi harapan kepada Ukraina itu awalnya dilontarkan Perwakilan Tinggi UE untuk Urusan Luar Negeri Josep Borrell.
Borell, pada awal pekan ini, mengatakan total paket bantuan senilai 450 juta Euro untuk Kiev mencakup jet-jet tempur dan berbagai senjata mematikan. Dia melanjutkan bahwa semua paket bantuan akan dikirim melalui Polandia.
"Tentu saja, kami akan memasok senjata...kami bahkan akan menyediakan jet tempur," kata Borrell kepada wartawan pada hari itu. "Kami tidak hanya berbicara tentang amunisi.”
Alexandre Krauss, penasihat senior Parlemen Uni Eropa, pada hari yang sama juga men-tweet bahwa jet Eropa akan tiba di Ukraina dalam waktu satu jam. Namun, tweet itu sekarang dihapus.
Stoltenberg memberi penegasan bahwa anggota NATO tidak akan ambil bagian secara langsung dalam konflik Rusia dan Ukraina.
“Sekutu NATO memberikan berbagai jenis dukungan militer: material, senjata anti-tank, sistem pertahanan udara dan jenis peralatan militer lainnya untuk Ukraina, bantuan kemanusiaan dan juga dukungan keuangan. Tapi NATO tidak menjadi bagian dari konflik,” katanya dalam penampilan bersama dengan Presiden Polandia Andrzej Duda di sebuah pangkalan udara negara itu.
"Aliansi tidak akan mengirim pasukan ke Ukraina atau memindahkan pesawat ke wilayah udara Ukraina," imbuh Stoltenberg, seperti dikutip Air Force Time, Rabu (2/3/2022).
Presiden Duda menambahkan bahwa mengirim jet ke wilayah udara Ukraina—yang cukup mirip dengan pesawat tempur MiG-29 Fulcrum dan Su-27 Flanker Ukraina—akan sama dengan campur tangan militer dalam invasi Rusia ke negara itu.
Kevin Nieberg, juru bicara Komando Udara Sekutu NATO, menolak untuk mengonfirmasi klaim jet tempur pinjaman untuk Kiev.
"Angkatan Udara AS sejauh ini tidak memiliki rencana untuk mengirim pesawat tempurnya guna mengisi jet NATO yang ditawarkan ke Ukraina," katanya.
“Polandia dan sekutu NATO meningkatkan dukungan politik dan praktis mereka ke Ukraina karena terus mempertahankan diri terhadap invasi skala penuh Rusia,” kata Nieberg.
Presiden Rusia Vladimir Putin sudah mengeluarkan ancaman bagi setiap negara yang ikut campur dalam konflik Moskow dan Kiev. Ancaman ini yang diduga membuat Uni Eropa berpikir ulang untuk memasok jet tempur kepada Kiev.
(min)
tulis komentar anda