Invasi Ukraina, Biden Sebut Putin Diktator

Rabu, 02 Maret 2022 - 21:30 WIB
Menginvasi Ukraina, Presiden AS Joe Biden menyebut Presiden Rusia Vladimir Putin sebagai diktator. Foto/Al Arabiya
WASHINGTON - Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden mencap koleganya dari Rusia Presiden Vladimir Putin sebagai "diktator" yang menghadapi isolasi ekonomi dan diplomatik yang melemahkan karena menyerang negara tetangga Ukraina. Ia pun memperingatkan dunia berada dalam "pertempuran" antara demokrasi dan otokrasi.

Saat ia menyampaikan pidato kenegaraan pertamanya ke sesi gabungan Kongres dan rakyat Amerika, Biden memuji “dinding kekuatan” Ukraina yang telah berdiri tegak melawan penjajah Rusia. Biden juga menjelaskan tidak akan ada sepatu bot tentara AS di tanah perang yang telah berlangsung selama seminggu di ambang pintu Eropa.

“Biar saya perjelas: pasukan kami tidak terlibat, dan tidak akan terlibat, dalam konflik dengan pasukan Rusia di Ukraina,” kata Biden seperti dilansir dari Al Arabiya, Rabu (2/3/2022).

Namun Biden tetap melontarkan kritik pedas kepada Putin.



“Seorang diktator Rusia, yang menginvasi negara asing, menimbulkan kerugian di seluruh dunia,” ujarnya Biden.

“Dalam pertempuran antara demokrasi dan otokrasi, demokrasi meningkat hingga saat ini, dan dunia jelas memilih sisi perdamaian dan keamanan,” imbuhnya.

Barat, yang dipimpin oleh langkah-langkah baru yang keras dari Washington, telah meluncurkan pertempuran ekonomi yang sengit dengan Rusia. Mereka melepaskan gelombang sanksi yang mengancam akan membuat ekonomi Rusia bertekuk lutut.



Dengan membidik oligarki Rusia dan “pemimpin korup” yang menurut Biden telah menipu miliaran dolar dari rezim Putin, presiden AS itu menyampaikan peringatan keras bahwa Barat akan “merebut kapal pesiar mereka, apartemen mewah mereka, jet pribadi mereka.”

“Kami datang untuk keuntungan buruk Anda,” kata Biden yang disambut tepuk tangan.

Biden kemudian mengumumkan larangan semua pesawat Rusia dari wilayah udara AS, menambahkan Amerika Serikat ke Kanada dan sejumlah negara Eropa menutup wilayah udara untuk pesawat Rusia dan pesawat lain sebagai tanggapan atas invasi ke Ukraina.

Putin, katanya, telah sangat meremehkan respons kuat yang akan ditimbulkan invasinya dari negara-negara Barat karena sanksi menimbulkan “sakit” pada ekonomi Rusia.



“Perang Putin sudah direncanakan, sama sekali tidak diprovokasi,” katanya.

“Dia menolak upaya diplomasi yang berulang kali. Dia pikir Barat dan NATO tidak akan menanggapi. Dia pikir dia bisa membagi kita di rumah,” ujar Biden.

“Dia pikir dia bisa memecah belah kita di Eropa juga. Tapi Putin salah. Kami siap. Kami bersatu,” imbuhnya.

Biden memberikan pujian khusus kepada Ukraina yang berhadapan dengan Rusia meskipun ada serangan militer yang luar biasa.

"Putin berpikir dia bisa berguling ke Ukraina dan dunia akan berguling. Sebaliknya, dia bertemu dengan tembok kekuatan yang tidak pernah dia antisipasi atau bayangkan,” ucap Biden.



"Dia bertemu orang-orang Ukraina," sambungnya.

Dalam momen persatuan bipartisan, anggota parlemen AS memberikan tepuk tangan meriah untuk Ukraina, beralih ke duta besar negara itu untuk Washington, Oksana Markarova, yang duduk di kotak VIP bersama Ibu Negara Jill Biden.
(ian)
Lihat Juga :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More