Menebak Putin Nekat Perang Nuklir atau Gertak Sambal pada Ukraina

Rabu, 02 Maret 2022 - 02:05 WIB
Secara teori, dia mengatakan senjata nuklir taktis yang sangat kecil juga dapat digunakan sebagai "serangan demonstrasi" yang mungkin hanya akan meratakan beberapa pohon.

“Sangat layak untuk membayangkan penggunaan senjata nuklir yang kredibel dan disengaja dengan cara yang tidak membunuh siapa pun dan dengan sengaja tidak membunuh siapa pun,” katanya.

“Dalam banyak hal, itu sebenarnya sangat masuk akal," ujarnya, seperti dikutip news.com.au, Selasa (1/3/2022).

Namun, ada tingkat ketidakpastian tentang bagaimana perang nuklir bisa terjadi. Secara historis, satu-satunya saat senjata nuklir digunakan dalam konflik adalah pada Agustus 1945 ketika Amerika Serikat menjatuhkan bom atom di kota Hiroshima dan Nagasaki di Jepang selama Perang Dunia II.

Yang Bakal Terjadi Jika Perang Nuklir Pecah

Fruehling mengatakan akan ada kehancuran skala luas yang dapat disebabkan oleh munculnya serangan nuklir besar, terutama jika itu ditujukan untuk kota-kota besar yang maju.

Mengutip korban dalam puluhan ribu jiwa, ledakan awal berpotensi meratakan bangunan beton bertulang, sementara sinar gamma dapat menyebabkan penyakit radiasi dan luka bakar termal dan beta yang fatal.

Ada juga potensi kebakaran dan badai api yang dapat terjadi karena intensitas cahaya dan panas dari ledakan.

Faktor-faktor seperti angin dan kondisi cuaca setempat pada saat serangan juga dapat meningkatkan kerusakan lingkungan jangka panjang yang dapat disebabkan oleh ledakan.

“Tidak ada keraguan bahwa penggunaan senjata nuklir skala besar akan menjadi bencana besar,” katanya.
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More