Cegah Tank-tank Rusia Masuk, Tentara Ukraina Ledakkan Diri untuk Hancurkan Jembatan
Sabtu, 26 Februari 2022 - 06:47 WIB
KHERSON - Seorang tentara Ukraina meledakkan dirinya untuk menghancurkan sebuah jembatan Henichesk, Kherson, Jumat. Aksinya itu untuk mencegah tank-tank tempur Rusia menyerbu masuk dari Crimea.
Tentara tersebut bernama Vitaliy Skakun Volodymyrovych. Tindakannya telah dipuji rekan-rekannya sebagai aksi kepahlawanan.
Angkatan Bersenjata Ukraina mengonfirmasi kematian tentara tersebut di jembatan Henichesk—penghubung Crimea yang dicaplok Rusia dengan daratan Ukraina—setelah dia melakukan tugas berbahaya dengan bahan peledak.
Seorang pejabat Angkatan Bersenjata Ukraina mengatakan Volodymyrovych telah memutuskan untuk meledakkan jembatan itu setelah secara sukarela menempatkan bahan peledak di atasnya.
"Jembatan itu dipasang ranjau, tetapi dia tidak berhasil melarikan diri dari sana," kata pejabat tersebut.
"Menurut saudara-saudaranya yang bersenjata, Vitaliy menghubungi [mereka] dan mengatakan dia akan meledakkan jembatan. Segera setelahnya ledakan terdengar," lanjut dia, seperti dikutip The Mirror, Sabtu (26/2/2022).
Volodymyrovych, seorang insinyur militer, sekarang dipuji oleh rekan-rekan tentara karena secara signifikan memperlambat kemajuan musuh.
Langkahnya telah memungkinkan unit militer Ukraina untuk berkumpul kembali dan mengerahkan kembali pertahanannya.
Para komandan sekarang bekerja untuk memberinya penghargaan anumerta atas tindakannya.
Berita kematian prajurit Ukraina itu muncul sebagai cerita perlawanan dalam menghadapi invasi, saat pasukan Rusia bergerak di Ibu Kota Ukraina, Kiev.
Para warga Ukraina telah didesak membuat bom molotov dalam upaya untuk melawan tentara Rusia loyalis Presiden Vladimir Putin.
Pasukan Moskow telah merebut bandara Hostomel yang strategis, dekat ibu kota, tetapi belum menguasai Kiev—meskipun serangan udara terjadi di atas kota pada Jumat dini hari.
Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy bersembunyi dan mengatakan dia takut akan hidupnya, di mana dua sumber mengeklaim dia mengatakan kepada para pemimpin Uni Eropa dalam panggilan video tadi malam: "Ini mungkin terakhir kali Anda melihat saya hidup".
Setidaknya 137 warga Ukraina, baik personel militer maupun sipil, telah tewas di seluruh negeri di tangan pasukan Putin setelah serangan dimulai pada dini hari Kamis lalu.
Tentara tersebut bernama Vitaliy Skakun Volodymyrovych. Tindakannya telah dipuji rekan-rekannya sebagai aksi kepahlawanan.
Angkatan Bersenjata Ukraina mengonfirmasi kematian tentara tersebut di jembatan Henichesk—penghubung Crimea yang dicaplok Rusia dengan daratan Ukraina—setelah dia melakukan tugas berbahaya dengan bahan peledak.
Seorang pejabat Angkatan Bersenjata Ukraina mengatakan Volodymyrovych telah memutuskan untuk meledakkan jembatan itu setelah secara sukarela menempatkan bahan peledak di atasnya.
"Jembatan itu dipasang ranjau, tetapi dia tidak berhasil melarikan diri dari sana," kata pejabat tersebut.
"Menurut saudara-saudaranya yang bersenjata, Vitaliy menghubungi [mereka] dan mengatakan dia akan meledakkan jembatan. Segera setelahnya ledakan terdengar," lanjut dia, seperti dikutip The Mirror, Sabtu (26/2/2022).
Volodymyrovych, seorang insinyur militer, sekarang dipuji oleh rekan-rekan tentara karena secara signifikan memperlambat kemajuan musuh.
Langkahnya telah memungkinkan unit militer Ukraina untuk berkumpul kembali dan mengerahkan kembali pertahanannya.
Para komandan sekarang bekerja untuk memberinya penghargaan anumerta atas tindakannya.
Berita kematian prajurit Ukraina itu muncul sebagai cerita perlawanan dalam menghadapi invasi, saat pasukan Rusia bergerak di Ibu Kota Ukraina, Kiev.
Para warga Ukraina telah didesak membuat bom molotov dalam upaya untuk melawan tentara Rusia loyalis Presiden Vladimir Putin.
Pasukan Moskow telah merebut bandara Hostomel yang strategis, dekat ibu kota, tetapi belum menguasai Kiev—meskipun serangan udara terjadi di atas kota pada Jumat dini hari.
Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy bersembunyi dan mengatakan dia takut akan hidupnya, di mana dua sumber mengeklaim dia mengatakan kepada para pemimpin Uni Eropa dalam panggilan video tadi malam: "Ini mungkin terakhir kali Anda melihat saya hidup".
Setidaknya 137 warga Ukraina, baik personel militer maupun sipil, telah tewas di seluruh negeri di tangan pasukan Putin setelah serangan dimulai pada dini hari Kamis lalu.
(min)
tulis komentar anda