Rusia: Ukraina Lebih Mampu Bikin Senjata Nuklir daripada Iran
Selasa, 22 Februari 2022 - 10:49 WIB
MOSKOW - Rusia menganggap Ukraina jauh lebih mampu mengembangkan senjata nuklir taktis, serta sarana pengirimannya, daripada Iran dan Korea Utara.
Hal itu disampaikan Menteri Pertahanan Rusia Sergey Shoigu selama pertemuan khusus Dewan Keamanan setempat pada hari Senin.
Komentar Shoigu muncul setelah Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky baru-baru ini mengancam akan melepaskan janji Ukraina sebagai negara non-nuklir.
Shoigu mengatakan negara itu masih mewarisi kemampuan dan teknologi yang cukup dari Uni Soviet untuk membuat senjata nuklir taktis.
“Selama era Soviet, kemampuan dikembangkan tidak hanya untuk membuat persenjataan seperti itu, tetapi juga kapal induknya. Persenjataan nuklir taktis dapat muncul, termasuk pada kapal induk yang sudah mereka miliki,” kata Shoigu, merujuk pada rudal balistik jarak pendek Tochka-U buatan Soviet, yang dikenal sebagai SS-21 Scarab B oleh NATO, yang masih dimiliki Kiev.
Terlepas dari hulu ledaknya yang konvensional, rudal Tochka-U dapat membawa yang hulu ledak nuklir.
"Mereka memiliki perangkat keras, teknologi, spesialis yang dapat dan memiliki kemampuan, menurut pendapat kami, secara signifikan lebih besar daripada yang dimiliki Iran atau Korea Utara," kata Shoigu, seperti dikutip dari Russia Today, Selasa (22/2/2022).
Sementara Pyongyang secara terbuka mengejar tujuan menjadi kekuatan nuklir, dan sudah diyakini memiliki gudang senjata atom kecil, Teheran telah menyangkal rencana untuk mendapatkan persenjataan semacam itu, mengeklaim program nuklirnya hanya melayani tujuan sipil.
Hal itu disampaikan Menteri Pertahanan Rusia Sergey Shoigu selama pertemuan khusus Dewan Keamanan setempat pada hari Senin.
Komentar Shoigu muncul setelah Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky baru-baru ini mengancam akan melepaskan janji Ukraina sebagai negara non-nuklir.
Shoigu mengatakan negara itu masih mewarisi kemampuan dan teknologi yang cukup dari Uni Soviet untuk membuat senjata nuklir taktis.
“Selama era Soviet, kemampuan dikembangkan tidak hanya untuk membuat persenjataan seperti itu, tetapi juga kapal induknya. Persenjataan nuklir taktis dapat muncul, termasuk pada kapal induk yang sudah mereka miliki,” kata Shoigu, merujuk pada rudal balistik jarak pendek Tochka-U buatan Soviet, yang dikenal sebagai SS-21 Scarab B oleh NATO, yang masih dimiliki Kiev.
Terlepas dari hulu ledaknya yang konvensional, rudal Tochka-U dapat membawa yang hulu ledak nuklir.
"Mereka memiliki perangkat keras, teknologi, spesialis yang dapat dan memiliki kemampuan, menurut pendapat kami, secara signifikan lebih besar daripada yang dimiliki Iran atau Korea Utara," kata Shoigu, seperti dikutip dari Russia Today, Selasa (22/2/2022).
Sementara Pyongyang secara terbuka mengejar tujuan menjadi kekuatan nuklir, dan sudah diyakini memiliki gudang senjata atom kecil, Teheran telah menyangkal rencana untuk mendapatkan persenjataan semacam itu, mengeklaim program nuklirnya hanya melayani tujuan sipil.
(min)
tulis komentar anda