Diakui Putin sebagai Negara Merdeka, Donetsk dan Luhansk Berpesta

Selasa, 22 Februari 2022 - 08:19 WIB
Ukraina, bagaimanapun, menolak tuduhan itu, bersikeras tidak memiliki rencana untuk merebut kembali wilayah yang memisahkan diri dengan paksa.

Kiev juga mengeklaim bahwa penembakan dan serangan oleh penyabot telah dilakukan oleh pasukan republik pemberontak itu sendiri, sebagai operasi "false flag [bendera palsu]" untuk membingkai Ukraina atas eskalasi.

Donetsk dan Luhansk memisahkan diri dari Ukraina pada tahun 2014, menyusul kudeta Maidan di Kiev, yang menggulingkan pemerintah yang terpilih secara demokratis.

Pemberontakan di timur negara itu berubah menjadi konflik bersenjata, fase paling keras yang dihentikan pada 2015 dengan gencatan senjata yang ditandatangani di Minsk, Belarusia.

Menurut Putin, pihak berwenang Kiev belum benar-benar menerapkan apa pun yang dibayangkan dalam perjanjian Minsk, dengan jelas menunjukkan bahwa mereka hanya berusaha untuk mengakhiri konflik dengan kekerasan daripada melalui negosiasi.

“Mereka tidak tertarik pada solusi damai—mereka ingin memulai Blitzkreig,” klaim Putin. “Setiap hari mereka mengumpulkan pasukan di Donbass.”
(min)
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More