Gara-gara Pembelot, Korut Ancam Kerahkan Militer ke Korsel
Minggu, 14 Juni 2020 - 12:57 WIB
PYONGYANG - Korea Utara (Korut) memperingatkan tindakan pembalasan terhadap Korea Selatan (Korsel) yang dapat melibatkan militer. Ini menandai peningkatan terbaru ketegangan kedua negara, yang disebabkan oleh pembelot yang telah mengirim kembali propaganda dan makanan dari Korsel ke Korut.
Kim Yo Jong, adik sekaligus tangan kanan pemimpin Korut, Kim Jong-un mengatakan, dia telah memerintahkan ke departemen terkait untuk bersiap memberikan respon keras terhadap apa yang dia sebut musuh negara.
"Dengan menggunakan kekuatan saya yang disahkan oleh Pemimpin Tertinggi, Partai kita dan negara bagian, saya memberikan instruksi kepada departemen yang bertanggung jawab atas urusan dengan musuh untuk secara tegas melakukan tindakan selanjutnya," ucap Yo Jong, seperti dilansir Reuters pada Minggu (14/6/2020).
( Baca Juga: Baca juga: Wisata Ragunan Akan Dibuka, Petugas Rutin Semprotkan Disinfektan
"Selebaran adalah alasan atau pembenaran untuk menaikkan taruhan, membuat krisis, dan menggertak Seoul untuk mendapatkan apa yang diinginkannya," kata Duyeon Kim, penasihat senior di International Crisis Group, sebuah organisasi nirlaba independen yang berbasis di Belgia.
Kim Yo Jong, adik sekaligus tangan kanan pemimpin Korut, Kim Jong-un mengatakan, dia telah memerintahkan ke departemen terkait untuk bersiap memberikan respon keras terhadap apa yang dia sebut musuh negara.
"Dengan menggunakan kekuatan saya yang disahkan oleh Pemimpin Tertinggi, Partai kita dan negara bagian, saya memberikan instruksi kepada departemen yang bertanggung jawab atas urusan dengan musuh untuk secara tegas melakukan tindakan selanjutnya," ucap Yo Jong, seperti dilansir Reuters pada Minggu (14/6/2020).
( Baca Juga: Baca juga: Wisata Ragunan Akan Dibuka, Petugas Rutin Semprotkan Disinfektan
"Selebaran adalah alasan atau pembenaran untuk menaikkan taruhan, membuat krisis, dan menggertak Seoul untuk mendapatkan apa yang diinginkannya," kata Duyeon Kim, penasihat senior di International Crisis Group, sebuah organisasi nirlaba independen yang berbasis di Belgia.
(esn)
tulis komentar anda