Kerahkan Helikopter Serang ke Dekat Ukraina, Putin Tak Peduli Sanksi AS
Senin, 14 Februari 2022 - 10:40 WIB
Diplomat Kremlin ini mengatakan Rusia telah menjadi lebih mandiri dalam menanggapi ancaman sanksi.
"Kami lebih mandiri dan mampu meningkatkan ekspor kami," kata Tatarintsev kepada surat kabar Aftonbladet.
"Kami tidak memiliki keju Italia atau Swiss, tetapi kami telah belajar membuat keju Rusia yang sama baiknya menggunakan resep Italia dan Swiss."
Dia mengatakan sanksi telah memungkinkan ekonomi negaranya dan sektor pertaniannya berkembang.
Di Ukraina, para warga sipil telah mempersiapkan diri menghadapi kemungkinan invasi Rusia dengan belajar menembakkan senjata.
Negara itu juga menghadapi pemutusan jalur udara di tengah laporan bahwa perusahaan asuransi Lloyds of London akan berhenti memberikan perlindungan kepada maskapai yang terbang ke sana.
Itu terjadi setelah Presiden Joe Biden memperingatkan Vladimir Putin tentang respons "cepat dan berat" setelah mengeklaim bahwa Moskow berencana untuk menyerang tetangganya dalam beberapa hari ke depan.
Menurut media Jerman, Der Spiegel, intelijen baru dari Barat sekarang menunjukkan Rusia akan menyerang Ukraina pada Rabu, 16 Februari 2022.
Informasi yang diterima oleh Secret Service, CIA dan badan intelijen lainnya bahkan telah menguraikan rute yang akan diambil oleh unit-unit individu Rusia, bersama dengan peran yang akan mereka mainkan.
"Presiden Biden jelas bahwa, jika Rusia melakukan invasi lebih lanjut ke Ukraina, Amerika Serikat bersama dengan sekutu dan mitra kami akan merespons dengan tegas dan mengenakan biaya cepat dan berat pada Rusia," kata Gedung Putih.
"Kami lebih mandiri dan mampu meningkatkan ekspor kami," kata Tatarintsev kepada surat kabar Aftonbladet.
"Kami tidak memiliki keju Italia atau Swiss, tetapi kami telah belajar membuat keju Rusia yang sama baiknya menggunakan resep Italia dan Swiss."
Dia mengatakan sanksi telah memungkinkan ekonomi negaranya dan sektor pertaniannya berkembang.
Di Ukraina, para warga sipil telah mempersiapkan diri menghadapi kemungkinan invasi Rusia dengan belajar menembakkan senjata.
Negara itu juga menghadapi pemutusan jalur udara di tengah laporan bahwa perusahaan asuransi Lloyds of London akan berhenti memberikan perlindungan kepada maskapai yang terbang ke sana.
Itu terjadi setelah Presiden Joe Biden memperingatkan Vladimir Putin tentang respons "cepat dan berat" setelah mengeklaim bahwa Moskow berencana untuk menyerang tetangganya dalam beberapa hari ke depan.
Menurut media Jerman, Der Spiegel, intelijen baru dari Barat sekarang menunjukkan Rusia akan menyerang Ukraina pada Rabu, 16 Februari 2022.
Informasi yang diterima oleh Secret Service, CIA dan badan intelijen lainnya bahkan telah menguraikan rute yang akan diambil oleh unit-unit individu Rusia, bersama dengan peran yang akan mereka mainkan.
"Presiden Biden jelas bahwa, jika Rusia melakukan invasi lebih lanjut ke Ukraina, Amerika Serikat bersama dengan sekutu dan mitra kami akan merespons dengan tegas dan mengenakan biaya cepat dan berat pada Rusia," kata Gedung Putih.
tulis komentar anda