Mengejutkan, Bloomberg Rilis Berita Rusia Menginvasi Ukraina
Minggu, 06 Februari 2022 - 00:01 WIB
KIEV - Kantor berita Bloomberg menerbitkan berita utama yang berjudul, “Live: Rusia menginvasi Ukraina” pada Sabtu (5/2/2022). Berita itu muncul di beranda sekitar tengah malam waktu Moskow dan berada di sana selama hampir setengah jam.
Artikel berita itu kemudian dihapus dan permintaan maaf atas kesalahan pemuatan berita itu dikeluarkan.
“Para pengguna yang terkejut mengklik berita itu saat masih aktif dialihkan ke halaman error,” papar laporan New York Post.
Tangkapan layar situs web Bloomberg yang dibagikan di Twitter menunjukkan klaim sensasional itu sebagian besar tidak diketahui selama setidaknya 24 menit sebelum dihapus.
“Kami sangat menyayangkan kesalahan tersebut. Judulnya telah dihapus dan kami sedang menyelidiki penyebabnya,” ungkap Bloomberg dalam mea culpa singkatnya, tersembunyi di balik paywall.
Kesalahan berbahaya itu terjadi setelah berbulan-bulan ketakutan yang didengungkan media dan pejabat senior Barat tentang Rusia yang diduga merencanakan invasi skala penuh ke Ukraina kapan saja sekarang.
Prediksi-prediksi itu kemudian agak dilunakkan dari sebelumnya yang disebut "dekat" oleh Gedung Putih.
Kremlin bersikeras selama ini bahwa tidak ada serangan yang sedang dikerjakan. Moskow telah berulang kali menolak tuduhan itu sebagai "histeria" dan "berita palsu."
Bahkan Kiev pada satu titik mengkritik Barat karena merusak ekonominya dengan kepanikan terus-menerus tentang perang yang akan datang.
Artikel berita itu kemudian dihapus dan permintaan maaf atas kesalahan pemuatan berita itu dikeluarkan.
“Para pengguna yang terkejut mengklik berita itu saat masih aktif dialihkan ke halaman error,” papar laporan New York Post.
Tangkapan layar situs web Bloomberg yang dibagikan di Twitter menunjukkan klaim sensasional itu sebagian besar tidak diketahui selama setidaknya 24 menit sebelum dihapus.
“Kami sangat menyayangkan kesalahan tersebut. Judulnya telah dihapus dan kami sedang menyelidiki penyebabnya,” ungkap Bloomberg dalam mea culpa singkatnya, tersembunyi di balik paywall.
Kesalahan berbahaya itu terjadi setelah berbulan-bulan ketakutan yang didengungkan media dan pejabat senior Barat tentang Rusia yang diduga merencanakan invasi skala penuh ke Ukraina kapan saja sekarang.
Prediksi-prediksi itu kemudian agak dilunakkan dari sebelumnya yang disebut "dekat" oleh Gedung Putih.
Kremlin bersikeras selama ini bahwa tidak ada serangan yang sedang dikerjakan. Moskow telah berulang kali menolak tuduhan itu sebagai "histeria" dan "berita palsu."
Bahkan Kiev pada satu titik mengkritik Barat karena merusak ekonominya dengan kepanikan terus-menerus tentang perang yang akan datang.
(sya)
Lihat Juga :
tulis komentar anda