Buku Baru: Elite AS yang Korup dan Kaya Bantu China Menang Persaingan

Sabtu, 05 Februari 2022 - 00:01 WIB
Peter Schweizer dan buku barunya yang berjudul Red-Handed: How American Elites Get Rich Helping China Win. Foto/jnews
WASHINGTON - Buku baru menuding sejumlah elite Amerika Serikat (AS) “membantu China menang” dalam persaingan dengan Negeri Paman Sam. Buku itu pun berada di daftar teratas buku terlaris versi New York Times (NYT).

Penulis buku menggambarkan berbagai tuduhan yang diuraikan dalam karyanya sebagai "yang paling menakutkan" dalam karirnya yang panjang dalam menyelidiki korupsi.

Sepekan setelah dirilis, buku baru Peter Schweizer yang berjudul “Red-Handed: How American Elites Get Rich Helping China Win” mendapatkan perhatian karena menduduki tempat nomor satu dalam daftar buku terlaris New York Times.



Menurut Breitbart, Schweizer yang menjabat presiden Government Accountability Institute nonpartisan dan kontributor senior NYT telah menggambarkan pengungkapan yang terkandung dalam bukunya sebagai yang "paling menakutkan" dalam karirnya yang panjang menyelidiki korupsi.





Buku itu menampilkan tuduhan tentang bagaimana sejumlah politisi terkemuka dan taipan bisnis AS, termasuk anggota keluarga Joe Biden dan George Bush, memperkaya diri mereka sendiri dengan memajukan kepentingan China.



Seperti yang ditunjukkan outlet media, Senator AS Marsha Blackburn dari Partai Republik dan anggota DPR Elise Stefanik dari Partai Republik telah meminta Jaksa Agung Merrick Garland menunjuk penasihat khusus untuk menyelidiki tuduhan dalam buku yang berkaitan dengan Presiden AS Joe Biden.

Tuduhan itu menyebut, “Transaksi bisnis anggota keluarga Biden dengan individu yang memiliki hubungan langsung dengan tingkat tertinggi aparat mata-mata China.”

Orang-orang terkemuka lainnya yang disebutkan dalam buku Schweizer karena hubungan mereka dengan China termasuk anggota keluarga Ketua DPR Nancy Pelosi dari Partai Demokrat dan Senator Dianne Feinstein dari Partai Demokrat, belum lagi Perdana Menteri (PM) Kanada Justin Trudeau.
Dapatkan berita terbaru, follow WhatsApp Channel SINDOnews sekarang juga!
(sya)
tulis komentar anda
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More