Suriah Murka! Sebut Serangan AS Bagian dari Agenda Bermusuhan

Jum'at, 04 Februari 2022 - 14:47 WIB
Tak lama setelah Biden menyampaikan berita kematian Qurayshi seorang pejabat senior pemerintah mengkonfirmasi laporan tentang korban sipil tetapi mengatakan itu disebabkan oleh aksi pemimpin ISIS yang meledakkan diri, seperti pendahulunya, Abu Bakr al-Baghdadi, saat terpojok oleh pasukan AS di Idlib pada Oktober 2019.



Kali ini, ledakan tersebut dikatakan melanda sebuah keluarga tak berdosa yang berada di gedung persembunyiannya di desa Atmeh.

"Sayangnya, ISIS sekali lagi menunjukkan kebiadabannya dan, dalam tindakan terakhir yang pengecut dan mengabaikan kehidupan manusia, Haji Abdullah meledakkan sebuah ledakan, sebuah ledakan signifikan yang membunuh dirinya sendiri dan beberapa orang lainnya, termasuk istri dan anak-anaknya," kata pejabat senior pemerintah itu.

Ledakan itu dilaporkan cukup kuat untuk mendorong tubuh dari struktur, meninggalkan adegan mengerikan yang dibagikan secara luas di media sosial.

"Semua korban di lokasi itu karena tindakan teroris ISIS dan di dalam kediaman, termasuk Haji Abdullah, yang memulai tugasnya, menghancurkan sebagian besar lantai tiga," pejabat senior pemerintah itu menambahkan.

"Seorang rekan Haji Abdullah, teroris ISIS lainnya dan letnan ISIS, membarikade dirinya dan anggota keluarganya sendiri di lantai dua. Dia dan istrinya terlibat dalam serangan. Mereka terbunuh dalam operasi tersebut," imbuhnya.

Pertahanan Sipil Suriah, sebuah kelompok penyelamat yang juga dikenal sebagai White Helmets yang beroperasi di daerah-daerah yang dikuasai pemberontak di negara itu, merespons insiden di tempat kejadian. Juru bicara Mohammad al-Shebli mengatakan kepada Newsweek bahwa personelnya menunggu tiga jam sebelum helikopter militer AS meninggalkan daerah itu untuk menangani korban tewas dan terluka.



"Tim kami menyelamatkan seorang gadis yang terluka, semua anggota keluarganya tewas dalam serangan udara, dan orang lain yang terluka dalam bentrokan itu mendekati lokasi pendaratan untuk melihat apa yang terjadi," kata Shebli.
Dapatkan berita terbaru, follow WhatsApp Channel SINDOnews sekarang juga!
Halaman :
tulis komentar anda
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More