Petir Terpanjang di Dunia, Membentang di Atas Tiga Negara Bagian AS
Selasa, 01 Februari 2022 - 17:59 WIB
WASHINGTON - Sebuah rekor dunia baru tercatat untuk petir terpanjang di dunia setelah sebuahkilatan cahaya sesaatmembentang melintasi tiga negara bagian Amerika Serikat (AS).
Organisasi Meteorologi Dunia (WMO) mengatakan sambaran petir sepanjang 768 kilometer melintasi Texas, Louisiana, dan Mississippi pada April 2020. Ini mengalahkah rekor lama 709 kilometer yang dibuat pada 2018.
Rekor lain juga tercipta untuk lamanya kilatan petir setelah pada tahun 2020, satu kilatan petir di Uruguay dan Argentina utara berlangsung selama 17,1 detik. Rekor sebelumnya adalah 16,7 detik.
Randall Cerveny dari Arizona State University, kepala konfirmasi catatan untuk WMO, mengatakan kedua wilayah tersebut adalah dua dari sedikit tempat di dunia yang rentan terhadap jenis badai hebat yang dapat menghasilkan apa yang disebut "megaflash".
Dia mengatakan petir biasanya tidak meregang lebih jauh dari 16 kilometer, dan biasanya berlangsung kurang dari satu detik.
"Dua catatan kilat kilat ini benar-benar luar biasa," kata Cerveny dalam email.
"Keduanya awan-ke-awan, beberapa ribu kaki di atas tanah, jadi tidak ada yang dalam bahaya," imbuhnya seperti dilansir dari Sky News, Selasa (1/2/2022).
Cerveny mengatakan kedua insiden tersebut tidak terkait dengan perubahan iklim dan terlihat serta dikonfirmasi berkat teknologi pelacakan satelit baru.
Organisasi Meteorologi Dunia (WMO) mengatakan sambaran petir sepanjang 768 kilometer melintasi Texas, Louisiana, dan Mississippi pada April 2020. Ini mengalahkah rekor lama 709 kilometer yang dibuat pada 2018.
Rekor lain juga tercipta untuk lamanya kilatan petir setelah pada tahun 2020, satu kilatan petir di Uruguay dan Argentina utara berlangsung selama 17,1 detik. Rekor sebelumnya adalah 16,7 detik.
Randall Cerveny dari Arizona State University, kepala konfirmasi catatan untuk WMO, mengatakan kedua wilayah tersebut adalah dua dari sedikit tempat di dunia yang rentan terhadap jenis badai hebat yang dapat menghasilkan apa yang disebut "megaflash".
Dia mengatakan petir biasanya tidak meregang lebih jauh dari 16 kilometer, dan biasanya berlangsung kurang dari satu detik.
"Dua catatan kilat kilat ini benar-benar luar biasa," kata Cerveny dalam email.
"Keduanya awan-ke-awan, beberapa ribu kaki di atas tanah, jadi tidak ada yang dalam bahaya," imbuhnya seperti dilansir dari Sky News, Selasa (1/2/2022).
Cerveny mengatakan kedua insiden tersebut tidak terkait dengan perubahan iklim dan terlihat serta dikonfirmasi berkat teknologi pelacakan satelit baru.
(ian)
tulis komentar anda